Ketika kita akan pergi dari rumah, disunahkan untuk terlebih dahulu berdoa. Diriwayatkan dalam sebuah hadist melalui Ummu Salamah r.a. yang bernama asli Hindun. Ia menceritakan:
اَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ اِذَاخَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ قَالَ: بِاسْمِ اللّٰهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللّٰهِ, اَللّٰهُمَّ اِنِّىْ اَعُوْذُبِكَ اَنْ اَضِلَّ اَوْاُضَلَّ, اَوْاَزِلَّ, اَوْاُزَلَّ, اَوْاَظْلِمَ اَوْاُظْلَمَ, اَوْاَجْهَلَ اَوْيُجْهَلَ عَلَىَّ.
Annan nabiyya shallallaahu ‘alaihi wasallama kaana idzaa kharaja min baitihi qaala: Bismillaahi tawakkaltu ‘alallaahi, Allaahumma innii a’uu dzubika an adhilla au udhalla, au azilla, au uzalla, au adhlima au udhlama, au ajhala au yujhala ‘alayya.
Bahwa Nabi saw apabila keluar dari rumahnya mengucapkan doa berikut, “Dengan menyebut asma Allah aku bertawakal kepada Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu agar aku jangan sesat atau disesatkan, agar jangan tergelincir atau dijatuhkan, agar jangan berbuat aniaya atau teraniaya, dan agar jangan terjerumus ke dalam kebodohan atau dijerumuskan ked dalam kebodohan.”
Menurut riwayat Imam Abu Daud disebutkan seperti ini:
اَنْ اَضِلَّ اَوْاُضَلَّ, اَوْاَزِلَّ اَوْاُزَلَّ
An adhilla au udhalla, au azilla au uzalla. (Agar jangan tersesat atau disesatkan, agar jangan tergelincir atau dijatuhkan.)
Menurut riwayat Imam Turmudzi disebutkan seperti berikut, “Kami berlindung kepada-Mu agar jangan tergelincir.” Demikian pula lafadh seterusnya dengan memakai bentuk jamak, yaitu, “Kami berlindung kepada-Mu agar jangan tersesat, jangan berbuat aniaya, dan terjerumus ke dalam kebodohan.”