Diriwayatkan di dalam kitab Ibnu Sinni melalui sahabat Zaid ibnu Tsabit r.a. yang menceritakan: “Aku mengadu kepada Rasulullah saw karena aku tidak dapat tidur, maka beliau bersabda, Katakanlah:
اَللّٰهُمَّ غَارَتِ النُّجُوْمُ وَهَدَأَتِ الْعُيُوْنُ وَاَنْتَ حَىٌّ قَيُّوْمٌ لاَخُذُكَ سِنَةٌ وَلاَنَوْمٌ يَاحَىُّ يَاقَيُّوْمُ اَهْدِئْ لَيْلِى وَاَنِمْ عَيْنِى
Allaahumma ghaaratin nujuumu wahada atil ‘uyuunu wa anta hayyun qayyuumun laa khudzuka sinatun walaa naumun yaa hayyu yaa qayyuumu ahdi’ lailii wa anim ‘ainii.
“Ya Allah, bintang-bintang tenggelam dan semua mata tertidur lelap, sedangkan Engkau Maha Hidup abadi lagi terus menerus mengurus makhluk-Mu, Engkau tidak pernah terkena kantuk dan tidak pula tidur. Wahai Yang Maha Hidup abadi lagi terus menerus mengurus makhluk, tenangkanlah malamku dan tidurkanlah mataku.” Aku pun mengucapkan doa tersebut, ternyata Allah swt melenyapkan kegelisahanku.
Diriwayatkan melalui Muhammad ibnu Yahya ibnu Hibban yang menceritakan: “Bahwa Khalid ibnul Walid r.a terkena penyakit tidak dapat tidur, lalu ia mengadukan hal tersebut kepada Nabi saw, maka beliau memerintahkannya agar ber-ta’awwudz ketika hendak tidur dengan membaca kalimat-kalimat Allah yang sempurna agar dilindungi dari kemurkaan-Nya dan dari kejahatan hamba-hamba-Nya serta dari godaan setan dan dari kedatangan mereka kepada dirinya.”
Diriwayatkan di dalam kitab Imam Turmudzi dengan sanad yang dhaif, dinilai dhaif oleh Imam Turmudzi, melalui Buraidah r.a. yang menceritakan seperti berikut: “Khalid ibnul Walid mengadu kepada Nabi saw. Ia mengatakan, “Wahai Rasulullah, aku tidak dapat tidur karena gelisah.” Nabi saw bersabda, “Apabila engkau beristirahat di peraduanmu, ucapkanlah:
اَللّٰهُمَّ رَبَّ السَّمٰوَاتِ السَّبْعِ وَمَااَظَلَّتْ وَرَبَّ الْاَ رَضِيْنَ وَمَااَقَلَّتْ وَرَبَّ الشَّيَاطِيْنِ وَمَااَضَلَّتْ كُنْ لِى جَارًامِنْ شَرِّ خَلْقِكَ كُلِّهِمْ جَمِيْعً اَنْ يَفْرُطَ عَلَىَّ اَحَدٌمِنْهُمْ وَاَنْ يَبْغَى عَلَىَّ عَزَّ جَارُكَ وَجَلَّ ثَنَاؤُكَ وَلاَاِلٰهَ غَيْرُكَ وَلاَاِلٰهَ اِلاَّاَنْتَ
Allaahumma rabbas samaawaatis sab’i wamaa adhallat warabbal aradhiina wamaa aqallat warabbasy-syayaathiini wamaa adhallat kun lii jaaran min syarri khalqika kullihim jamii’an an yafrutha ‘alayya ahadun minhum wa an yabgha ‘alayya ‘azza jaaruka wajalla tsanaa uka walaa ilaaha ghairuka walaa ilaaha illaa anta.
“Ya Allah, Rabb tujuh langit dan semua yang dinaunginya, Rabb bumi dan semua yang dimuatnya, Rabb setan dan semua yang disesatkannya, jadilah Engkau pelindungku dari kejahatan semua makhluk-Mu, hendaklah tiada seorang pun di antara mereka yang berani berbuat sembrono terhadap diriku dan tiada pula yang berani berbuat aniaya terhadapku. Kuatlah perlindungan-Mu dan agunglah pujian-Mu, tiada Tuhan selain Engkau dan tiada Tuhan kecuali Engkau.