Jiwa atau Jiva berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya “benih kehidupan”. Dalam berbagai agama dan filsafat, jiwa adalah bagian yang bukan jasmaniah (immaterial) dari seseorang. Biasanya jiwa dipercaya mencakup pikiran dan kepribadian dan sinonim dengan roh, akal, atau awak diri. Di dalam teologi, jiwa dipercaya hidup terus setelah seseorang meninggal, dan sebagian agama mengajarkan bahwa Tuhan adalah pencipta jiwa.
Penggunaan istilah jiwa dan roh seringkali sama, meskipun kata yang pertama lebih sering berhubungan dengan keduniaan dibandingkan kata yang kedua. Jiwa dan psyche bisa juga digunakan secara sinonimous, meskipun psyche lebih berkonotasi fisik, sedangkan jiwa berhubungan dekat dengan metafisik dan agama.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata jiwa memiliki arti roh manusia (yang ada di di tubuh dan menyebabkan seseorang hidup atau nyawa. Jiwa juga diartikan sebagai seluruh kehidupan batin manusia (yang terjadi dari perasaan, pikiran, angan-angan, dan sebagainya).
Sedangkan raga memiliki arti badan atau tubuh.
Di bawah ini adalah shalawat yang apabila dibaca dan diamalkan, maka Insya Allah memiliki khasiat atau manfaat untuk memperoleh ketabahan jiwa dan raga.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍالنُّوْرِالذَّاتِىْ وَالسِّرِّالسّارِىْ فِىْ سَاءِرِالْاَ سْمَاءِ وَالصِّفَاتِ وَعَلٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin nuuridz dzaatii, was sirris saarii fii saa-iril asmaa-i was shifaati wa’alaa aalihi washahbihi wasallim.
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Muhammad. Cahaya segala dzat dan rahasia yang mengalir pada sekalian nama dan sifat, dan limpahkanlah pula kesejahteraan itu atas keluarga dan sahabat-sahabatnya dan berikanlah keselamatan.”