Inilah yang harus dilakukan bila kita mengalami mimpi baik dan buruk, karena sebagai umat islam kita diharuskan untuk berdoa dalam setiap keadaan. Dalam hadits dijelaskan.
Dari Abi Said Al-Khudri bahwasannya ia pernah mendengar Nabi saw. bersabda, “Jika salah satu dari kalian bermimpi hal yang disukai, maka sungguh hal itu adalah dari Allah, maka hendaklah ia memuji kepada Allah atas mimpi itu, dan hendaklah ia menceritakannya. Dan jika (salah satu dari kalian) bermimpi selain itu, yakni hal yang ia tidak sukai, maka sungguh hal itu adalah dari setan, maka hendaklah ia meminta perlindungan dari kejelekan mimpi itu, dan tidak menceritakannya kepada seorang pun, meskipun tidak membahayakannya.” (HR. Al-Bukhari)
Dari Abi Qatadah, ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Mimpi (yang baik) itu dari Allah, dan mimpi yang buruk itu dari setan. Jika salah satu dari kalian bermimpi sesuatu yang tidak disukai, maka meludahlah ke arah kiri tiga kali dan hendaklah ia minta perlindungan kepada Allah dari kejelekannya (mimpi itu) meskipun hal itu tidak membahayakannya.” (HR. Muslim)
Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM sleep).
Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi. Pengecualiannya adalah dalam mimpi yang disebut lucid dreaming. Dalam mimpi demikian, pemimpi menyadari bahwa dia sedang bermimpi saat mimpi tersebut masih berlangsung, dan kadang-kadang mampu mengubah lingkungan dalam mimpinya serta mengendalikan beberapa aspek dalam mimpi tersebut.
Pemimpi juga dapat merasakan emosi ketika bermimpi, misalnya emosi takut dalam mimpi buruk. Ilmu yang mempelajari mimpi disebut oneirologi. Mimpi terjadi pada tahap kecepatan pergerakan mata ketika tidur, dimana aktivitas otak tinggi dan seolah-olah dalam keadaan terbangun. Panjangnya mimpi bervariasi, minimal beberapa detik, atau sekitar 20-30 menit. Pendapat mengenai makna mimpi bervariasi berdasarkan waktu dan budaya.
Kebanyakan penggemar Teori Freud setuju dengan makna penglihatan dalam mimpi merupakan penampakan dari hasrat dan emosi yang tersembunyi. Beberapa teori lain menunjukkan bahwa mimpi merupakan tahap pembentukan memori, penyelesaian masalah, atau sekedar produk S128 dari aktivasi otak.
Mimpi yang baik adalah dari Allah, sedang mimpi (buruk) adalah dari setan. Apabila seseorang diantara kamu bermimpi yang disenangi, janganlah dibicarakan kecuali kepada orang yang senang mendengarkannya.
Apakah yang harus dilakukan bila mengalami mimpi baik ?
- memuji Allah Swt. atas mimpi baik tersebut. Hal ini disebabkan karena sebagaimana disebutkan dalam hadis di atas, Rasulullah saw. mengatakan mimpi yang baik itu dari Allah Swt. maka sudah sepatutnya kita mensyukuri nikmat tersebut dengan memujiNya.
- bergembira dengan mimpi itu. Selain memuji Allah Swt. dengan mengucapkan “alhamdulillah”, kita juga dianjurkan untuk bergembira dengan mimpi yang telah kita dapatkan saat kita tidur.
- menceritakan atau membicarakan mimpi itu. Mimpi yang indah tidak hanya dapat kita nikmati sensasinya sendiri dengan mengucapkan syukur dan bergembira atasnya. Tetapi, kita juga diperbolehkan Nabi saw. untuk menceritakan atau membicarakan mimpi baik kita.
Apakah yang harus dilakukan bila mengalami mimpi buruk ?
- Meludah ke kirinya tiga kali.
- Minta perlindungan kepada Allah dari godaan setan dan kejelekan mimpinya, tiga kali.
- Tidak membicarakan mimpinya kepada orang lain.
- Membalikkan tubuh (mengubah posisi tidur)
- Berdiri dan melakukan shalat, bila mau.