Sesat dalam bahasa Arabnya adalah dhalâl atau dhalâlah. Ia merupakan mashdar (gerund) dari dhalla–yadhillu–dhalâl[an] wa dhalâlat[an]; maknanya di antaranya: ghâba wa khâfa (tersembunyi), dzahaba (pergi/lenyap), dhâ’a (sia-sia), halaka (rusak), nasiya (lupa), al-hayrah (bingung), dan khatha’a (keliru).
Kesesatan adalah kesalahan yang terjadi dalam aktivitas berpikir karena penyalahgunaan bahasa (verbal) dan/atau relevansi (materi). Kesesatan (fallacia, fallacy) merupakan bagian dari logika yang mempelajari beberapa jenis kesesatan penalaran sebagai lawan dari argumentasi logis.
Kesesatan yang dimaksud disini ialah jalan yang ditempuh melanggar syariat Allah (islam). Bila seseorang menempuh kesesatan, berarti dia telah durhaka kepada Allah. agar tidak disesatkan oleh Allah, maka kita harus berdoa kepada-Nya. Adapun doanya ialah seperti berikut ini:
رَبَّنَالاَتُزِغْ قُلُوْبَنَابَعْدَاِذْهَدَيْتَنَاوَهَبْ لَنَامِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ
Rabbanaa laa tuzigh quluu banaa idz hadaitanaa wahab lanaa rahmatan innaka antal wahhaabu.
“Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan berilah kami karunia berupa rahmat dari sisi Engkau. Sungguh Engkau adalah Yang Maha Pemberi (karunia).”