Qunut adalah diantara satu dari akar kata qanata yang berarti patuh dalam mengerjakan atau taat kepada Allah swt. Membaca doa qunut (pada shalat shubuh) adalah termasuk salah satu sunnah muakkad atau ab’ad.
Bacaan qunut shubuh ini dibaca pada rakaat kedua usai i’tidal sebelum sujud. Demikian pula untuk qunut nazilah atau witir yang juga dibaca pada rakaat terakhir. Hukum membaca qoa qunut di waktu shalat ini adalah sunnah. Walaupun begitu, umat muslim dianjurkan untuk membacanya.
Hal ini dikarenakan membaca doa qunut ketika shalat merupakan sunnah Rasul, bahkan berdasarkan madzhab Imam Syafi’i dan Maliki, membaca doa qunut ini dihukumi sunnah mu’akad atau dikuatkan.
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ بِرَحْمَتِكَ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allaahummahdinii fiiman hadaiit, wa’aafinii fiiman ‘aafaiit, watawallanii fiiman tawallaiit, wabaariklii fiimaa a’toiit, waqiinii birohmatika sarromaa qodoiit, fainnaka taqdhii walaa yuqdo ‘alaika, wainnahu laa yadzillu man walaiit, walaa ya’izzu man ‘aadaiit, tabarokta robbanaa wata’aalaiit, falakal hamdu ‘ala maa qodhoiit, astaghfiruka waatuubu ilaika, wasollallaahu ‘ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummiyyi wa’ala aalihi wasohbihi wasallam
“Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk.berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan.pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin.
Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dengan rahmat-Mu dari kejahatan yang Engkau pastikan. Karena sesungguhnya Engkaulah yang menetapkan dan tidak ada yang dapat menetapkan atas Engkau. Sesungguhnya tidak akan hina orang-orang yang telah Engkau kasihi.
Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha berkahlah Engkau wahai Tuhan kami dan Maha luhurlah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan kembali (taubat) kepada Engkau.
Semoga Allah memberi rahmat, berkah dan salam atas nabi Muhammad beserta keluarganya dan sahabatnya.”