Pengertian shalat tarawih
Shalat tarawih adalah shalat yang dikerjakan pada setiap malam bulan ramadhan. Shalat ini biasa disebut qiyaamu ramadhan, hukumnya adalah sunat mu’akkad, baik dikerjakan sendiri-sendiri maupun berjamaah. Akan tetapi lebih utama dikerjakan dengan berjamaah.
Waktu pelaksanaan shalat tarawih
Adapun untuk waktu pelaksanaan salat tarawih ialah setelah shalat isya (sebelum shalat sunat witir) sampai terbit fajar shadiq (masuk waktu subuh). Jumlah rakaatnya adalah 20 rakaat, tetapi ada pula yang mengerjakannya 8 rakaat. Bahkan Imam Malik memilih 36 rakaat.
Cara mengerjakan shalat tarawih
Shalat tarawih ini boleh dikerjakan dengan 2 macam cara, yaitu setiap du rakaat salam dan 4 rakaat salam (tanpa tasyahud awal). Akan tetapi yang paling baik adalah 2 rakaat salam, karena hadis Rasulullah saw menyatakan bahwa shalat malam itu sebaiknya dikerjakan setiap 2 rakaat salam.
Cara pelaksanaannya sama dengan salat fardu, baik gerakan maupun bacaannya.
Niat shalat tarawih
اُصَلِّ سُنَّتَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى اَللّٰهُ اَكْبَرْ
Ushalli sunnatat taraawihi rak’ataini lillaahi ta’aalaa, Allaahu akbar.
“Saya niat shalat tarawih 2 rakaat (kalau menjadi makmum ditambahin makmuman, kalau jadi imam ditambahin imaman) karena Allah ta’ala. Allahu akbar.”
Surat yang dibaca sesudah membaca Al Fatihah boleh surat apa saja yang dikuasai. Akan tetapi, untuk memudahkan mengingat bilangan rakaat, sebaiknya dibaca surat-surat berikut:
- Rakaat pertama setelah surat Al Fatihah adalah surat At Takaatsur, dan pada rakaat kedua surat Al Ikhlas.
- Rakaat pertama setelah surat Al Fatihah adalah surat Al ‘Ashr (wal ashri), dan pada rakaat kedua surat Al Ikhlas.
- Rakaat pertama setelah surat Al Fatihah adalah surat Al Humazah, dan pada rakaat kedua surat Al Ikhlas.
- Rakaat pertama setelah surat Al Fatihah adalah surat Al Fiil, dan pada rakaat kedua surat Al Ikhlas.
- Rakaat pertama setelah surat Al Fatihah adalah surat Al Quraisy, dan pada rakaat kedua surat Al Ikhlas.
- Rakaat pertama setelah surat Al Fatihah adalah surat Al Maa’uun, dan pada rakaat kedua surat Al Ikhlas.
- Rakaat pertama setelah surat Al Fatihah adalah surat Al Kautsar, dan pada rakaat kedua surat Al Ikhlas.
- Rakaat pertama setelah surat Al Fatihah adalah surat Al Kaafiruun, dan pada rakaat kedua surat Al Ikhlas.
- Rakaat pertama setelah surat Al Fatihah adalah surat An Nashr, dan pada rakaat kedua surat Al Ikhlas.
- Rakaat pertama setelah surat Al Fatihah adalah surat Al Lahab, dan pada rakaat kedua surat Al Ikhlas.
Doa shalat tarawih
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَابِالْاِيْمَانِ كَامِلِيْنَ وَلِلْفَرَاءِضِ مُؤَدِّيْنَ وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ وَلِمَاعِنْدَكَ طَالِبِيْنَ وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ وَبِالْهُدٰىى مُتَمَسِّكِيْنَ وَعَنِ اللّغْوِ مُعْرِضِيْنَ وَفِى الدُّنْيَازَاهِدِيْنَ وَفِى الْاٰ خِرَةِ زَاغِبِيْنَ وَبِالْقَضَاءِرَاضِيْنَ وَبِالنَّعْمَاءِشَاكِرِيْنَ وَعَلَى الْبَلاَءِصَابِرِيْنَ وَتَحْتَ لِوَاءِسَيِّدِنَامُحَمَّدٍصَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَاءِرِيْنَ وَاِلىَ الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ وَاِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ وَمِنَ النَّارِنَاجِيْنَ وَعَلٰى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ وَمِنْ حُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ اٰكِلِيْنَ وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ بِاَكْوَابٍ وَاَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِوَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ اُولٰٓءِكَ رَفِيْقًاذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللّٰهِ وَكَفٰى بِاللّٰهِ عَلِيْمًاوَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Allaahummaj’alnaa bil iimaani kaamiliina wa lil faraa-idhi muad-diina wa lis-shalaati haafidhiina waliz-zakaati faa’iliina walimaa ‘indaka thaalibiina wa li’afwika raajiina wabil hudaa mutamassikiina wa’anil laghwi mu’ridhiina wafid dunyaa zaahidiina wafil aakhirati raaghibiina wabil qadhaa-i raadhiina wabin na’maa-i syaakiriina wa’alal balaa-i shaabiriina wa tahta liwaa-i sayyidinaa Muhammadin shallallaahu ;alaihi wasallama yaumal qiyaamati saa-iriina wa ilal haudhi waaridiina wa ilal jannati daakhiliina wa minannaari naajiina wa’alaa sariiril karaamati qaa’idiina wamin huurin ‘iinin mutazawwijiina wamin sundusin wa istabraqin wadiibaajin mutalabbisiina wamin tha’aamil jannati aakiliina wamin labanin wa’asalin mushaffan syaaribiina bi akwaabin wa abaariiqa waka’sin min ma’iinin ma’al ladziina an’amta ‘alaihim minan nabiyyiina wash shiddiiqiina wasy syuhadaa-i wash shaalihiina wa hasuna ulaaika rafiiqan dzaalikal fadhlu minallaahi wakafaa billaahi ‘aliiman walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiina.
“Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, menunaikan kewajiba-kewajiban, memelihara shalat, menunaikan zakat, mencari anugerah yang ada di sisi Engkau, mengharap ampunan Engkau, berpegang teguh dengan petunjuk Engkau, menjauhi kesia-siaan, zuhud di dunia, dan senang kepada akhirat, rela terhadap ketentuan (kepastian), bersyukur terhadap nikmat, sabar terhadap cobaan, dan berjalan pada hari kiamat di bawah panji penghulu kami, Nabi Muhammad saw, datang ke telaga (yang sejuk), masuk ke dalam surga, selamat dari neraka, duduk di atas singgasana kemuliaan, menikah dengan bidadari yang cantik, mengenakan pakaian dari sutera yang tipis dan tebal, memakan makanan surga, meminum susu dan madu yang jernih, dengan gelas, teko, dan piala dari mata air yang selalu mengalir, bersama orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, yaitu para nabi, shiddiqun, syuhada, dan orang-orang yang shaleh, mereka itulah sebaik-baik teman, anugerah itu dari Allah, dan cukuplah Allah yang Maha Mengetahui. Dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam.”
Setelah mengerjakan shalat tarawih, dilanjutkan dengan melaksanakan shalat witir sebanyak 3 rakaat. Cara mengerjakannya bisa langsung 3 rakaat dengan satu salam, ataupun boleh juga dengan 2 rakaat salam, dan dilanjutkan satu rakaat lagi salam.