Shalat jenazah atau mayit adalah shalat yang dikerjakan dengan 4 takbir, tanpa ruku, i’tidal, sujud dan duduk, jadi dilakukan hanya dengan berdiri. Berikut ini akan dijelaskan mengenai bacaan shalat mayit, mulai dari niat, doa dan tata caranya.
Shalat mayit hukumnya fardhu kifayah, yaitu kewajiban yang bersifat kolektif. Artinya, jika dalam satu wilayah tak ada seorang pun yang melakukan salat mayit, maka seluruh penduduk wilayah itu akan menanggung dosa. Akan tetapi, jika ada beberapa orang saja yang melaksanakannya, maka penduduk yang lainnya terbebas dari kewajiban itu.
Shalat mayit boleh dikerjakan setiap waktu, karena shalat ini termasuk ke dalam shalat yang mempunyai sebab. Shalat mayit boleh dikerjakan kaum wanita. Beberapa mayat boleh dishalati secara bersama-sama.
Tata Cara mengerjakan shalat mayit
Pertama, berdiri tegak menghadap kiblat dan membaca lafadz niat salat jenazah.
Niat shalat mayit
اُصَلِّ عَلٰى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِمَأْمُوْمً لِلّٰهِ تَعَالٰ
Ushalli ‘alaa hadzal mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa
“Saya niat shalat atas mayit ini empat takbir, fardhu kifayah, makmuman karena Allah taa’ala”
Jika mayat perempuan maka kata Haadzal mayyiti diganti dengan haadzal mayyitati.
Kedua, mengangkat kedua tangan setinggi bahu sambil megucapkan kalimat takbir Allaahu akbar. Pada saat tersebut hatinya mengatakan, “Aku (niat) salat atas jenazah ini, 4 takbir, fardhu kifayah, mengikuti imam, karena Allah ta’ala.”
Membaca Al Fatihah dan Shalaawat Nabi
Ketiga, selesai niat dan takbir, kedua tangan bersedekap dan langsung membaca isti’adzah dan surat Al Fatihah (tanpa membaca doa iftitah).
Keempat, selesai membaca surat Al Fatihah, dilanjutkan dengan bertakbir yang kedua (dengan gerakan sama pada takbir pertama, tanpa niat), dalam posisi tetap berdiri, tanpa rukuk dan tanpa sujud. Selesai bertakbir, kedua tangan kembali ke posisi semula, yaitu bersedekap, lalu membaca shalawat kepada Nabi Muhammad.
Sekurang-kurangnya (minimal) adalah:
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad
“Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad”
Atau yang paling sempurna (lengkap) ialah:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ مُحَمَّدٍ كَمَاصَلَّيْتَ عَلٰى اِبْرَاهيْمَ وَعَلٰى اٰلِ اِبْرَاهيْمَ وَبارِكْ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ مُحَمَّدٍكَمَابَرَكْتَ عَلٰى اِبْرَاهيْمَ وَعَلٰى اٰلِ اِبْرَاهيْمَ فِالْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌمَجِيْدٌ
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammadin wa’alaa aali Muhammadin, kamaa shollaeta ‘alaa ibraahiima, wa’alaa aali ibraahiima. Wabarik’alaa Muhammadin wa’alaa aali Muhammadin, kamaa barakta ‘alaa ibraahiima wa’alaa aali ibraahiima, fil’aalamiinainnaka hamiidummajidun.
“Ya Allah berilah shalawat atas Nabi Muhammad dan atas keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Nabi ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad dan para keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim dan para keluarganya. Di seluruh alam ini Tuhanlah yang terpuji dan Maha Mulia.”
Doa Shalat Mayit
Kelima, selesai membaca shalawat, dilanjutkan dengan bertakbir yang ketiga sambil mengangkat kedua tangan, tanpa rukuk dan sujud. Selesai bertakbir, kedua tangan kembali ke posisi semula, yaitu bersedekap, lalu membaca doa yang ditujukan untuk jenazah, yaitu:
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلَهٗ وَارْحَمْهُ وَعَافِهٖ وَاعْفُ عَنْهُ
Allaahummagh firlahuu warhamhu wa’aafihii wa’fu ‘anhu
“Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia.”
Doa Mayit Perempuan
Jika jenazah perempuan, maka lafalnya
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلَهَ وَارْحَمْهَ وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا
Allaahummagh firlahaa warhamhaa wa’aa fihaa wa’fu ‘anhaa.
Dan yang paling sempurna (lengkap) ialah:
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلَهٗ(لَهَا)وَارْحَمْهُ(هَا)وَعَافِهٖ(هَا)وَاعْفُ عَنْهُ(هَا)وَاَكْرِمْ نُزُلَهٗ(هَا)وَوَسِّ مَدْخَلَهٗ(هَا)وَاغْسِلْهُ(هَا)بِالْمَاءِوَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِوَنَقِّهٖ(هَا)مِنَ الْخَطَايَ كَمَايُنَقَّالثَّوْبُ الْاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَاَبْدِلْهُ(هَا)دَارًاخَيْرًامِنْ دَارِهٖ(هَا)وَاَهْلاًخَيْرًامِنْ اَهْلِهٖ(هَا)وَزَوْجًاخَيْرًامِنْ زَوْجِهٖ(هَا)وَقِهٖ(هَا)فِتْنَةَالْقَبْرِوَعَذَابَالنَّارِ
Allaahummaghfirlahuu (lahaa) warhamhu (haa) wa’aafihii (haa) wa’fu ‘anhu (haa) wa akrim nuzulahuu (haa) wawassi’ mad kholahuu (haa). Waghsilhu (haa) bilmaa i watstsalji walbaradi wanaqqihii (ha). Minal khothooya kamaa yunaqqotstsaubul abyadhu minaddanasi wa abdilhu (haa) daaron khoeron min daarihii (haa). Wa ahlan khoeron min ahlihii (haa) wazaujan khoeron min zaujihi (haa) waqihii (haa) fitnatal qobri wa’adzaa bannaari.
“Ya Allah, ampunilah dia, dan kasihanilah dia, sejahterakanlah ia dan ampunilah dosa dan kesalahannya. Hormatilah kedatangannya dan luaskanlah tempat tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu. Gantikanlah baginya keluarga yang lebih baik daripada keluarganya yang dahulu, dan gantikanlah baginya istri/suami yang lebih baik dari istri/suaminya yang dahulu.Peliharalah (hindarkanlah) ia dari siksa kubur, dan azab api neraka.”
Doa Mayit Anak-Anak
Jika jenazah seorang anak kecil (yang belum baligh), maka doanya ialah:
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًالِأَبَوَيْهِ َسَلَفًاوَذُخْرًاوَعِظَةًوَاعْتِبَارًاوَشَفِيْعًاوَثَقِّلْ بِهٖ مَوَازِيْنَهُمَاوَافْرِغِالصَّبْرَعَلٰى قُلُوْبِهِمَاوَلاَتَفْتِنْهُمَابَعْدَهٗ وَلاَتَحْرِمْهُمَااَجْرَهٗ
Allaahummaj’alhu farothon liabawaihi wasalafan wadzukhron wa’idhotan wa’tibaaron wasayafii’an. Watsaqqil bihii mawaaziinahumaa wafrighisshobro ‘alaa quluubihima walaa taftinhumaa ba’dahuu walaa tahrimhumaa ajrohuu.
“Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan sebagai titipan, kebajikan yang didahulukan, dan menjadi pengajaran ibarat serta syafaat bagi orang tuanya. Dan beratkanlah timbangan ibu bapaknya karenanya, serta berilah kesabaran dalam hati kedua ibu bapaknya. Janganlah menjadikan fitnah bagi ayah bundanya sepeninggalnya, dan janganlah Tuhan menghalangi pahala kepada dua orang tuanya.”
Doa Setelah Shalat Mayit
Keenam, setelah membaca doa untuk mayit, dilanjutkan dengan bertakbir yang keempat sambil mengangkat kedua tangan, tanpa ruku dan sujud. Selesai bertakbir, kedua tangan kembali ke posisi semula, yaitu bersedekap, lalu membaca doa yang ditujukan untuk mayit dan orang yang menyalatinya, yaitu:
اَللّٰهُمَّ لاَتَحْرِمْنَااَجْرَهٗ وَلاَتَفْتِنّاَ بَعْدَهٗ وَاغْفِرْلَنَاوَلَهٗ
Allaahumma laa tahrimnaa ajrohuu walaa taftinnaa ba’dahuu waghfirlanaa walahuu
“Ya Allah, janganlah Engkau tidak memberikan kepada kami pahalanya. Dan janganlah Engkau memberikan cobaan-cobaan kepada kami sepeninggalnya, dan ampunilah kami dari dia.”
اَللّٰهُمَّ لاَتَحْرِمْنَااَجْرَهَا وَلاَتَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَاغْفِرْلَنَاوَلَهَا
Allaahumma laa tahrimnaa ajrahaa walaa taftinnaa ba’dahaa waghfirlanaa walahaa.
Atau yang lebih lengkap:
اَللّٰهُمَّ لاَتَحْرِمْنَااَجْرَهٗ وَلاَتَفْتِنَّ بَعْدَهٗ وَاغْفِرْلَنَاوَلَهٗ وَلِاِخْوَانِنَاالَّذِيْنَ سَبَقُوْنَابِالْاِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَاغِلاًّلِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْارَبَّنَٓااِنَّكَ رَؤٗفٌ رَحِيْمٌ
Allaahumma laa tahrimnaa ajrohuu walaa taftinna ba’dahuu waghfirlanaa walahuu waliikhwaaninalladziina. Syabaquunaa bil iimaani walaa taj’al fii quluubinaa ghillallilladziina aamanuu robbanaa innaka rouufurrohiim.
“Ya Allah janganlah Engkau tidak memberikan kepada kami pahalanya, dan janganlah Engkau memberikan cobaan-cobaan kepada kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan dia, dan bagi saudara-saudara kita yang mendahului kita dengan iman. Janganlah Engkau menjadikan unek-unek/gelisah dalam hati kami dan bagi orang-orang yang beriman. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya engkaulah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Ketujuh, selesai membaca doa tersebut, dilanjutkan dengan membawa salam sambil menoleh ke sebelah kanan dan kiri, yaitu:
اَلسَلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh
“Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.”