Orang yang hendak bepergian jauh disunahkan untuk mengerjakan shalat dua rakaat sebelum berangkat. Shalat seperti ini disebut shalat safar. Cara mengerjakannya sama dengan shalat fardu. Perbedaannya hanyalah pada niat.
Niat shalat safar:
اُصَلِّىْ رَكْعَتَيْنِ لِاِرَادَةِ السَّفَرِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالٰى
Ushalli rak’ataini li iraadatis safari sunnatal lillaahi ta’aalaa.
“Aku niat shalat dua rakaat karena hendak bepergian jauh sunat karena Allah Ta’ala.”
Adapun surat yang dibaca setelah Al Fatihah, pada rakaat pertama adalah surat Al Kafirun, dan pada rakaat kedua surat Al Ikhlas. Atau pada rakaat pertama surat Al Falaq dan pada rakaat kedua surat An Naas. Setelah memberi salam dilanjutkan dengan membaca Ayat Kursyi, dan disambung dengan surat Al Quraisy. Setelah itu membaca doa di bawah ini dengan ikhlas.
اَللّٰهُمَّ بِكَ اَسْتَعِيْنُ وَعَلَيْكَ اَتَوَكَّلُ. اَللّٰهُمَّ ذَلِّلْ صُعُوْبَةَ اَمْرِىْ وَسَهِّلْ عَلَىَّ مَشَقَّةَ سَفَرِىْ وَارْزُقْنِىْ مِنَ الْخَيْرِ اَكْثَرَمِمَّااَطْلُبُ وَاصْرِفْ عَنِّىْ كُلَّ شَرٍّ. رَبِّ اشْرَحْ لِىْ صَدْرِىْ وَيَسِّرْلِىْ اَمْرِىْ. اَللّٰهُمَّ اَسْتَحْفِظُكَ وَاَسْتَوْدِعُكَ نَفْسِىْ وَدِيْنِىْ وَاَهْلِىْ وَاَقَارِبِىْ وَكُلَّ مَااَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَيْهِمْ بِهٖ مِنْ اٰخِرَةٍ وَدُنْيَافَاحْفَظْنَااَجْمَعِيْنَ مِنْ كُلِّ سُوْءٍيَاكَرِيْمُ
Allaahumma bika asta’iinu wa ‘alaika atawakkalu. Allaahumma dzallil lii shu’uubata amrii sa sahhil ‘alayya masyaqqata safarii warzuqnii minal khairi aktsara mimmaa athlubu washrif ‘annii kulla syarrin. Rabbis rahlii shadrii wayassirlii amrii. Allaahumma astahfidhuka wa astaudi’uka nafsii wadiinii wa ahlii wa aqaaribii wa kulla maa an’amta ‘alayya wa’alaihim bihii min aakhiratin wa dunyaa. Fahfadhnaa ajma’iina min kulli suu-in yaa kariimu.
“Wahai Allah, kepada Engkaulah aku memohon pertolongan, dan kepada Engkau pulalah aku berserah diri. Wahai Allah, sederhanakan (mudahkan)lah kesulitan urusanku, mudahkanlah kesukaran perjalananku, berilah aku rezeki berupa kebaikan lebih banyak daripada yang aku minta, dan hindarilah aku dari setiap kejahatan. Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan permudahlah urusanku.
Wahai Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada Engkau, dan aku titipkan kepada Engkau diriku, agamaku, keluargaku, kerabatku, dan segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku dan kepada mereka sebagai nikmat, baik berupa nikmat keakhiratan maupun keduniaan. Oleh karena itu peliharalah kami semua dari setiap kejahatan, wahai Zat Yang Maha Mulia.”
Jika telah selesai membaca doa tersebut, maka ketika bangun bacalah:
اَللّٰهُمَّ اِلَيْكَ تَوَجَّهْتُ وَبِكَ اعْتَصَمْتُ. اَللّٰهُمَّ اكْفِنِىْ مَاهَمَّنِىْ وَمَالاَاَهْتَمُّ لَهُ. اَللّٰهُمَّ زَوِّدْ نِىْ التَّقْوٰى وَاغْفِرْلِىْ ذَنْبِىْ وَوَجِّهْنِىْ لِلْخَيْرِاَيْنَمَاتَوَجَّهْتُ
Allaahumma ilaika tawajjahtu wabika’ tashamtu. Allaahummak finii maa hammanii wamaa laa ahtammu lahu. Allaahumma zawwidnit taqwaa waghfirlii dzanbii wawajjihnii lil khairi ainamaa tawajjahtu.
“Wahai Allah, hanya kepada Engkaulah kuhadapkan wajahku, dan hanya kepada Engkau pula aku berlindung. Wahai Allah, cukupkanlah aku akan sesuatu yang menyusahkanku dan yang aku tidak merasa susah karenanya.
Wahai Allah, bekalilah aku dengan takwa, ampunilah dosaku, dan arahkanlah aku pada kebaikan ke mana saja aku menuju.”