Qunut nazilah pernah diamalkan oleh Rasulullah SAW selama sebulan ketika kehilangan para sahabatnya di Bi’r Mu‘anah. Qunut nazilah ini dibaca sebelum sujud pada rakaat terakhir di setiap shalat wajib yang lima waktu.
Qunut nazilah diamalkan ketika umat Islam menghadapi persoalan keamanan, pertanian, bencana alam, bencana kemanusiaan, dan lain sebagainya.
Doa qunut nazilah dibaca pada akhir setiap shalat wajib, yaitu pada rakaat terakhir, setelah i’tidal (sebelum sujud)
اَللّٰهُمَّ انْصُرْنَافَاِنَّكَ خَيْرُالنَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَافَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْلَنَافَاِنَّكَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَافَاِنَّكَ خَيْرُالرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَافَاِنَّكَ خَيْرُالرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَاوَنَجِّنَامِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ
Allaahumman shurnaa fainnaka khairun naashiriina waftah lanaa fainnaka khairul faatihiina waghfirlanaa fainnaka khairul ghaafiriina warhamnaa fainnaka khairur raahimiina warzuqnaa fainnaka khairur raaziqiina wahdinaa wa najjinaa minal qaumid dhaalimiina.
“Wahai Allah, berilah kami pertolongan, karena sesungguhnya Engkau sebaik-baik penolong. Bukakanlah kami, karena sesungguhnya Engkau sebaik-bail Pembuka. Ampunilah kami, karena sesungguhnya Engkau sebaik-baik Pengampun. Kasihanilah kami, karena sesungguhnya Engkau sebaik-baik Pengasih. Berilah kami rezeki, karena sesungguhnya Engkau sebaik-baik pemberi rezeki. Tunjukilah kami, dan selamatkanlah kami dari kaum yang dzalim.