Secara etimologi kata Qunut berasal dari bahasa arab yang meimiliki beberapa makna diantaranya berdiri lama, diam, selalu taat, tunduk, doa dan khusu. Sedangkan secara istilah qunut adalah doa yang di baca seorang muslim dalam sholat.
Hukum Qunut
- Pendapat pertama: Qunut subuh di sunnahkan dibaca secara terus menerus. Ulama yang berpendapat demikian adalah Malik, Ibnu Abi Laila, Al-Hasan bin Sholih dan Imam Syafi’iy
- Pendapat kedua: Qunut subuh tidak di syariatkan karena sudah mansukh atau terhapus hukumnya. Ulama yang berpendapat demikian adalah Abu Hanifah, Sufyan Ats-Tsaury dan lain-lainnya dari ulama Kufah.
- Pendapat ketiga: Membaca qunut pada sholat subuh tidaklah di syariatkan kecuali membaca qunut nazilah maka boleh membaca qunut nazilah dalam sholat subuh dan sholat lainnya. Ulama yag berpendapat demikian adalah Imam Ahmad, Al-Laits bin Sa’d, Yahya bin Yahya Al-Laitsy.
Macam-Macam Qunut
- Qunut Subuh, yaitu qunut yang di baca dalam sholat subuh pada i’tidal rakaat akhir.
- Qunut Nazilah, yaitu qunut yang di baca selain pada sholat subuh namun bisa juga di baca pada sholat subuh, makna dari doa qunut nazilah lebih kepada meminta perlindungan dari marabahaya.
Apabila mengerjakan shalat shubuh, pada rakaat kedua, pada waktu I’tidal berdiri tegak dari rukuk setelah membaca “rabbana lakal hamdu……..” lalu membaca qunut seperti dibawah ini :
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ بِرَحْمَتِكَ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allaahummahdinii fiiman hadaiit, wa’aafinii fiiman ‘aafaiit, watawallanii fiiman tawallaiit, wabaariklii fiimaa a’toiit, waqiinii birohmatika sarromaa qodoiit, fainnaka taqdhii walaa yuqdo ‘alaika, wainnahu laa yadzillu man walaiit, walaa ya’izzu man ‘aadaiit, tabarokta robbanaa wata’aalaiit, falakal hamdu ‘ala maa qodhoiit, astaghfiruka waatuubu ilaika, wasollallaahu ‘ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummiyyi wa’ala aalihi wasohbihi wasallam
“Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk.berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan.pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dengan rahmat-Mu dari kejahatan yang Engkau pastikan. Karena sesungguhnya Engkaulah yang menetapkan dan tidak ada yang dapat menetapkan atas Engkau. Sesungguhnya tidak akan hina orang-orang yang telah Engkau kasihi. Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha berkahlah Engkau wahai Tuhan kami dan Maha luhurlah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan kembali (taubat) kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat, berkah dan salam atas nabi Muhammad beserta keluarganya dan sahabatnya.”