Bacaan Niat dan Tata Cara Shalat Hari Raya Idul Adha

Bacaan Niat dan Tata Cara Shalat Hari Raya Idul Adha

Pengertian Hari raya Idul Adha adalah sebuah hari yang agung, karena pada hari inilah puncaknya ibadah haji dilakukan. Idul Adha identik dengan ritual atau ibadah yang dilakukan oleh keluarga Nabi Ibrahim, dan setiap jamaah haji yang melakukan Ibadah haji dalam ritualnya mencontoh setiap hal yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan keluarganya. Beriku ini akan dijelaskan mengenai bacaan niat dan tata cara shalat hari raya idul adha.

Ketika Idul Adha, umat islam diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban (bagi yang mampu). Dan daging-daging hewan kurban tersebut dibagikan kepada orang-orang.

Ketika tiba hari raya Idul Adha, tepatnya 10 Dzulhijjah pagi, umat islam diperintahkan untuk melaksanakan shalat Id. Tata Cara shalat hari raya idul adha ialah dilakukan dengan jumlah rakaatnya adalah 2 rakaat, dikerjakan di masjid atau tanah yang luas, serta dilakukan berjamaah.

Salat hari raya idul adha

Shalat Id dilakukan sebanyak 2 rakaat. Pada rakaat pertama setelah takbiratul ihram sunah membaca takbir 7 kali dan pada rakaat kedua 5 takbir. Diantara takbir yang satu dengan lainnya disunahkan membaca:

سُبْحَانَاللّٰهِ وَالْحَمْدُلِلّٰهِ وَلاَاِلٰهَ اِلاَّاللّٰهُ وَاللّٰهُ اَكْبَرْ

Subhanallaahi walhamdu lillaahi walaa ilaaha illallaahu wallaahu akbar

“Maha Suci Allah, dan segala puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah, dan Allah Maha Besar.”

Bacaan Niat Shalat Hari Raya Idul Adha

اُصَلِّ سُنَّةً لِعِيْدِالاَ ضْحٰى رَكْعَتَيْنِ مَٵْمُوْمًالِلّٰهِ تَعَالٰى

Ushalli sunnata li’iidil adhaa rak’ataini ma’muuman lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar

“Saya niat shalat idul adha dua rakaat (makmum) karena Allah ta’ala. Allahu akbar.”

Setelah shalat Id dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan khutbah.

Makna Idul Adha

  1. Semangat Berbagi untuk Sesama. Memperingatan Idul Adha, setiap umat muslim yang memiliki kemampuan, dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban. Setelah itu, daging kurban akan dibagi-bagikan kepada mereka yang membutuhkan. Hal ini secara tidak langsung mengajarkan untuk memiliki semangat yang tinggi dalam berbagi.
  2. Apapun Itu Butuh Pengorbanan. Di Idul Adha inilah, umat muslim diingatkan kembali bahwa untuk mencapai segala hal yang diimpikan, maka pengorbanan wajib dilakukan.
  3. Taat kepada Orangtua.Kisah Nabi Ismail yang akan disembelih oleh Nabi Ibrahim tentu sudah tidak asing lagi bagi umat muslim. Menariknya ketika perintah dari Allah itu datang, Nabi Ismail tidak banyak beralasan dan justru malah meneguhkan semangat orangtuanya untuk tidak perlu ragu melaksanakan perintah itu.
  4. Ikhlas dalam Semua Cobaan. Ketika datang perintah dari Allah untuk Nabi Ibrahim agar menyembelih Nabi Ismail, ada sikap yang perlu dicontoh dari kedua nabi tersebut, yaitu keikhlasan saat cobaan sedang datang. Baik sang ayah, Nabi Ibrahim, maupun sang anak, Nabi Ismail tidak ada sepatah keluh kesah pun keluar dari mulut mereka.
  5. Tulus Melaksanakan Perintah Nabi Ismail yang dikurbankan oleh Nabi Ibrahim sebenarnya adalah anak satu-satunya yang dimiliki. Itupun setelah menunggu sekian lamanya. Kemudian ketika datang perintah untuk menyembelih Nabi Ismail, Nabi Ibrahim tanpa banyak beralasan akhirnya melaksanakan tugas itu.
  6. Tidak Perlu Sombong karena Kita Sebenarnya Tak Punya Apa-apa. Penyembelihan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim sebenarnya secara tidak langsung mengajarkan bahwa tidak ada apa pun yang dimiliki secara mutlak oleh seseorang. Semua yang dimiliki saat ini hanyalah titipan dari Allah yang dimanfaatkan sebaik-baiknya