Sunah menampakkan kesabaran, kekuatan, dan kegembiraan kepada orang yang terluka di jalan Allah, mengabarkan keuntungan akibat lukanya, dan perihal yang akan dialaminya bila ia sampai mati syahid.
Allah swt telah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 169-174:
- janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki.
- mereka dalam Keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
- mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.
- (yaitu) orang-orang yang mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). bagi orang-orang yang berbuat kebaikan diantara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar.
- (yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung”.
- Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. dan Allah mempunyai karunia yang besar.
Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim melalui Anas r.a. mengenai hadis yang mengisahkan para ahli qurra di Bi’r Ma’unah, yaitu mereka yang dikhianati oleh orang-orang kafir, lalu mereka dibunuh
Bahwa seorang lelaki dari kalangan orang-orang kafir menusuk paman Anas dari pihak ibu, yaitu Haram ibnu Mulhan. Tusukan itu menembus tubuhnya, lalu Haram berkata, “Allah Maha Besar, aku telah berhasil (memperoleh syahadah) demi Rabb Ka’bah).”