Dalam hari Arafah dikerjakan sebagian besar pekerjaan haji, dan hari Arafah merupakan tujuan utama bagi haji serta menjadi rujukannya. Maka seseorang dianjurkan menghabiskan waktunya untuk berzikir dan berdoa, membaca Al Qur’an, membaca berbagai macam doa dan zikir, berdoa untuk diri sendiri, melakukan zikir di semua tempat, berdoa sendirian atau berjamaah, berdoa untuk diri sendiri, orang tua, kerabat, guru-guru, dan semua kaum muslim.
Janganlah berbuat sembarangan dalam hari tersebut, karena hari Arafah merupakan hari yang tidak dapat ditangguhkan, berbeda dengan hari yang lain.
Dalam berdoa, janganlah seseorang memaksakan diri untuk bersajak, karena hal ini dapat menyibukkan hati dan melenyapkan rasa rendah diri, khusyuk, berhajat, tenang, rsa hina dan tunduk patuh.
Tidak dilarang jika ia pun mengucapkan doa-doa yang dihafal, baik milik sendiri ataupun orang lain. boleh pula bersajak, dengan syarat urutannya tidak rancu dan tidak menyalahi i’rab.
Dalam berdoa disunatkan memelankan suara, banyak beristighfar, dan mengucapkan kalimat tobat dari semua pelanggaran dengan sungguh-sungguh. Selain itu, hendaklah ia mengulang-ngulang doa dengan keyakinan akan segera dikabulkan, dan hendaklah membuka doa dengan membaca hamdalah dan sanjungan kepada Allah swt, membaca shalawat dan salam untuk Rasulullah saw serta mengakhirinya dengan hal yang sama; dan dalam berdoa hendaklah selalu menghadap ke arah kiblat dan dalam keadaan suci.