Setiap umat islam diharuskan untuk selalu memuji Allah, mengingat Allah dalam setiap situasi dan keadaan, serta dalam setiap hembusan nafasnya.
Memuji Allah itu bisa dilakukan dengan membaca takbir, tasbih, tahmid dan tahlil. Seperti yang diriwayatkan di dalam hadis berikut ini:
Dari Sa’ad bin Abu Waqqash ra, dia berkata., dia berkata: “Seorang Arab Badui datang kepada Rasulullah saw, lalu berkata: ‘Ajarilah aku perkataan yang dapat kuucapkan!’ Rasul saw bersabda: ‘Katakanlah: Laa ilaaha illallaahu wahdahulaa syariika lahu, Allaahu akbaru kabiiraw walhamdu lillaahi katsiiran, subhaanallaahi rabbil ‘alaamiina, laa haula walaa quwwata illa billaahil ‘aziizil hakiimi’ (Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah yang banyak. Maha Suci Allah, Tuhan sekalian alam dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Bijaksana). Arab Badui berkata: ‘Kalimat itu untuk Tuhanku, mana yang untukku?’ Rasul bersabda: ‘Katakanlah: Allaahummaghfirlii warhamnii wahdinii warzuqnii’ (Ya Allah, ampunilah aku, belas kasihanilah aku, berilah petunjuk kepadaku, dan berilah rezeki kepadaku).”
Perkataan yang paling disenangi oleh Allah adalah empat: Subhaanallaah, Alhamdulillaah, Laa ilaaha illallaah dan Allaahu akbar. Tidak mengapa bagimu untuk memulai yang mana diantara kalimat tersebut. Jangan memberi nama anak mudamu (pembantumu) dengan Yasar (kaya), Rabah (keuntungan) dan Najih (pendapat yang tepat atau orang yang sabar) atau Aflah (orang yang berhasil). Sesungguhnya engkau akan berkata: Adakah dia?” lantas dia tidak ada. Orang yang ditanya menjawab: ‘tidak ada (tidak ada kekayaan, tidak ada keuntungan dan keberhasilan)’”