EVOLUTION-MANAGER

Directory: /www/wwwroot/MainSite/Belajarbacaandoa.com

/www/wwwroot/MainSite/Belajarbacaandoa.com/

Directory Contents:


Create New Folder:

New Folder Name:

Upload New File:

Select file to upload:
Inilah Cara Menjawab Adzan Sesuai Sunnah - Belajarbacaandoa.com

Inilah Cara Menjawab Adzan Sesuai Sunnah

Kalimat adzan adalah kalimat suci yang mengandung panggilan atau ajakan agar setiap orang yang mendengarnya segera menyambutnya. Ia mengandung ajakan agar kita segera meninggalkan segenap kesibukan duniawi kita untuk memenuhi panggilan Allah Subhaanahu wa ta’aala. Lalu sejenak menyisihkan waktu untuk menunjukkan kesetiaan dan ketaatan kepada Allah Subhaanahu wa ta’aala dalam bentuk mengingatNya melalui ibadah sholat.

Bagi yang mendengar azan, maka sunnah menjawabnya dengan jawaban yang sama seperti apa yang tersebut dalam kalimat azan dan iqamah, kecuali pada kalimat hayya ‘alash sholaah dan hayya ‘alal falaah, jawabannya adalah :


لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَاِلاَّبِاللّٰهِ

Laa haula walaa quwwata illaa billaahi, “tidak ada daya dan upaya dan tidak ada kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah.”

Pada azan shubuh, ketika muazzin mengucapkan kalimat :

اَلصَّلاَةُخَيْرٌمِنَ النَّوْمِ

Kita yang mendengar, menjawab :

صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ وَاَنَا عَلٰى ذٰلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ

Shadaqta wa bararta wa anaa ‘alaa dzaalika minassyahidiina, “Benar dan baguslah ucapanmu itu dan aku pun atas yang demikian itu termasuk orang-orang yang menyaksikan.”

Bagi yang mendengar iqamah, kalimat yang didengar hendaklah dijawab dengan kalimat persis sama yang diucapkan oleh yang iqamah, kecuali pada kalimat qad qaa matissholat, dijawab seperti dibawah ini

اَقَامَهَا اللّٰهُ وَاَدَامَهَا وَجَعَلَنِيْ مِنْ صَالِحِيْ اَهْلِهَا

Aqaamahaallaahu wa adaa mahaa waja’alanii min shoolihii ahlihaa

“Semoga Allah mendirikan shalat itu dengan kekalnya, dan semoga Allah menjadikan aku ini dari golongan  orang yang sebaik-baiknya ahli shalat.”

Dalil atau hadits yang menerangkan Keutamaan menjawab adzan

Rasulullah saw bersabda:

“Apabila muadzin mengucapkan, ‘Allahu Akbar Allahu Akbar, ’ lalu salah seorang dari kalian menjawab, ‘Allahu Akbar Allahu Akbar, ’ kemudian muadzin mengucapkan, ’Asyhadu An La Ilaha Illallah, ’ dia menjawab, ’Asyhadu An La Ilaha Illallah, ’ kemudian muadzin mengucapkan, ’Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah, ’ dia menjawab, ’Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah, ’ kemudian muadzin mengucapkan, ’Hayya Ala ash-Sholah, ’ dia menjawab, ‘La Haula Wala Quwwata Illa Billah, ’ kemudian muadzin mengucapkan, ’Hayya Ala al-Falah, ’ dia menjawab, ‘La Haula Wala Quwwata Illa Billah, ’ kemudian muadzin mengucapkan, ‘Allahu Akbar Allahu Akbar, ’ dia menjawab, ‘Allahu Akbar Allahu Akbar, ’ kemudian muadzin mengucapkan, ’ La Ilaha Illallah, ’ dia menjawab, ’ La Ilaha Illallah, ’ (dan semua itu) dari hatinya; niscaya dia masuk surga.”

Rasulullah saw bersabda, “Apabila kalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti yang dia ucapkan, kemudian bershalawatlah kepadaku, karena barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian memohonlah al-wasilah (kedudukan tinggi) kepada Allah untukku karena itu adalah kedudukan di surga yang tidak layak kecuali untuk seorang hamba dari hamba-hamba Allah, dan aku berharap aku adalah hamba tersebut, barangsiapa memohon al-wasilah untukku niscaya dia (berhak) mendapatkan syafaat.”

Nabi Muhammad saw bersabda, “Barangsiapa ketika mendengar adzan mengucapkan, ’Ya Allah Rabb panggilan yang sempurna (adzan) dan sholat wajib yang didirikan, berikanlah wasilah (derajat yang tinggi di surga) dan fadhilah (kedudukan yang mulia) kepada Nabi Muhammad, dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati maqam yang terpuji yang Engkau janjikan kepadanya’; niscaya dia berhak meraih syafa’atku pada hari Kiamat.”

Scroll to Top