Pengertian Shalat Id atau hari raya adalah ibadah salat sunah yang dilakukan setiap hari raya idul fitri dan idul adha. Salat Id termasuk dalam salat sunah muakkad, artinya salat ini walaupun bersifat sunah, namun sangat penting sehingga sangat dianjurkan untuk tidak meninggalkannya.
Hadits yang menjelaskan tentang shalat Idul Fitri dan Idul Adha
Diriwayatkan dari Abu Said, ia berkata. Adalah Nabi Muhammad, pada hari raya idul fitri dan idul adha keluar ke mushalla (padang untuk salat), maka pertama yang dia kerjakan adalah salat. Kemudian setelah selesai dia berdiri menghadap kepada manusia sedang manusia masih duduk tertib pada shaf mereka. Lalu dia memberi nasihat dan wasiat (khutbah) apabila dia hendak mengutus tentara atau ingin memerintahkan sesuatu yang telah dia putuskan,dia perintahkan setelah selesai dia pergi. (H.R : Al-Bukhary dan Muslim)
Telah berkata Jaabir ra. Saya menyaksikan salat Id bersama Nabi Muhammad SAW. dia memulai salat sebelum khutbah tanpa adzan dan tanpa iqamah, setelah selesai dia berdiri bertekan atas Bilal. Lalu memerintahkan manusia supaya bertaqwa kepada Allah, mendorong mereka untuk taat, menasihati manusia dan memperingatkan mereka. Setelah selesai dia turun mendatangai shaf wanita dan selanjutnya dia memperingatkan mereka. (H.R : Muslim)
Diriwayatkan dari Ummu ‘Atiyah ra. ia berkata. Rasulullah, memerintahkan kami keluar pada ‘idul fitri dan ‘idul adha semua gadis-gadis, wanita-wanita yang haid, wanita-wanita yang tinggal dalam kamarnya. Adapun wanita yang sedang haid mengasingkan diri dari mushalla tempat salat Id, mereka menyaksikan kebaikan dan mendengarkan da’wah kaum muslimin (mendengarkan khutbah). Saya berkata : Yaa Rasulullah bagaimana dengan kami yang tidak mempunyai jilbab? Dia bersabda. Supaya saudaranya meminjamkan kepadanya dari jilbabnya. (H.R : Jama’ah)
Diriwayatkan dari Azzuhri, ia berkata. Adalah manusia (para sahabat) bertakbir pada hari raya ketika mereka keluar dari rumah-rumah mereka menuju tempat salat Id sampai mereka tiba di musala (tempat salat Id). Dan terus bertakbir sampai imam datang, apabila imam telah datang, mereka diam dan apabila imam ber takbir maka merekapun ikut bertakbir.
Tata Cara Mengerjakan Shalat Idul Fitri dan Idul Adha
Pada tanggal 1 syawal atau 10 dzulhijjah setelah kita melaksanakan shalat shubuh dan seseudah kita mandi sunah hari raya. Berangkat ke masjid atau lapangan dengan memperbanyak membaca takbir. Apabila tiba di masjid laksanakanlah shalat sunah tahiyyatul masjid.
Bacaan Niat Shalat Idul Fitri :
اُصَلِّ سُنَّةً لِعِيْدِالْفِطْرِرَكْعَتَيْنِ مَٵْمُوْمًالِلّٰهِ تَعَالٰى
Ushalli sunnata li’iidil fithri rak’ataini ma’muuman lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar
“Saya niat shalat idul fitri dua rakaat (makmum) karena Allah ta’ala. Allahu akbar”
Bacaan Niat Shalat Idul Adha
اُصَلِّ سُنَّةً لِعِيْدِالاَ ضْحٰى رَكْعَتَيْنِ مَٵْمُوْمًالِلّٰهِ تَعَالٰى
Ushalli sunnata li’iidil adhaa rak’ataini ma’muuman lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar
“Saya niat shalat idul adha dua rakaat (makmum) karena Allah ta’ala. Allahu akbar.”
Pada rakaat pertama sesudah niat (takbiratul ihram), membaca doa iftitah, lalu takbir 7 kali, disetiap takbir disunahkan membaca :
سُبْحَانَاللّٰهِ وَالْحَمْدُلِلّٰهِ وَلاَاِلٰهَ اِلاَّاللّٰهُ وَاللّٰهُ اَكْبَرْ
Subhanallaahi walhamdu lillaahi walaa ilaaha illallaahu wallaahu akbar
“Maha Suci Allah, dan segala puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah, dan Allah Maha Besar.”
Setelah itu lalu membaca al fatihah dilanjutkan membaca surat yang lain (utamanya surat Qaf atau al a’laa). Pada rakaat kedua sesudah berdiri membaca takbir 5 kali, dan disetiap takbir disunahkan membaca tasbih diatas. Membaca al fatihah lalu surat yang lainnya (utamanya al ghasiyah).
Shalat ini dilakukan dengan dua rakaat, dan tata caranya sama saja dengan shalat yang lain.
Setelah selesai shalat id dilanjutkan dengan khutbah. Dalam khutbah idul fitri hendaknya berisi tentang fitrah, dan pada hari raya idul adha berisi tentang ibadah haji dan kurban.