Kalangan ulama muta-akhkhirin dari Khurasan mengatakan, “Seandainya seseorang bersumpah dia benar-benar akan mengucapkan pujian kepada Allah swt dengan segala pujian, menurut sebagian dari mereka dengan pujian yang paling agung, maka cara untuk menunaikan sumpah itu hendaklah ia mengucapkan kalimat berikut:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًايُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِىءُمَزِيْدَهُ
Alhamdulillaahi hamdan yuwaafii ni’amahu wayukaafii-u maziidahu.
“Segala puji bagi Allah dengan pujian yang dapat memenuhi semua nikmat-Nya dan dapat mengimbangi tambahannya.”
Yuwafi ni’amahu, yang dapat memenuhi nikmat-Nya, maka pujian tersebut sebanding dengan nikmat-Nya. Yukafi-u mazidahu, dapat menyamai tambahan nikmat-Nya. Dengan kata lain, pujian tersebut dapat berkedudukan sebagai ungkapan rasa syukur atas kelebihan nikmat dan kebajikan yang dilimpahkannya.