Sabda Rasulullah saw: “Jangan engkau menjadikan aku seperti cebok (mangkuk) orang yang menunggang, ia jadikan airnya dalam mangkuknya. Jika ia membutuhkannya maka iaa meminumnya dan jika tidak maka ia menuangkannya. Hendaklah kamu jadikan aku di permulaan ucapanmu, di tengahnya dan di akhirnya.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Najar dari Ibnu Mas’ud ra.)
Dan sabda Nabi saw: “Bershalawatlah kamu kepadaku, dan pergiatlah dalam doa, bacalah Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa’alaa aali Muhammad, kamaa shallaita ‘alaa ibraahiima wa’aali ibraahiima, innaka hamiidum majiid. Allaahumma baarik ‘alaa Muhammadin wa’alaa aali Muhammadin kamaa baarakta ‘alaa ibraahiima wa aali ibraahiima innaka hamiidun majiid.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau melimpahkan rahmat atas Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Engkaulah Maha Terpuji dan Dipuji. Ya Allah, limpahkanlah keberkahan atas Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau melimpahkan keberkahan atas Ibrahim dan keluarga Ibrahim, bahwa Engkaulah Maha Dipuji dan Terpuji.” (Diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan an Nasai)
Sabda Rasulullah saw: “Siapa yang berziarah ke kuburku, maka baginya wajib menerima syafa’atku).”
Sabda Nabi saw: “Siapa yang ketika mendengar panggilan adzan membaca, ‘Allaahumma rabba haadzihid da’watittaammati, wassholaatil qaaimati, aaati Muhammadil washiilata wal fadhiilata, wab’ats hu maqaaman mahmuudalladzii wa’adtahu’. Ya Allah, Tuhan seruan yang sempurna ini dan shalat yang berdiri, berilah kepada Nabi Muhammad saw wasilah dan keutamaan, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji yang Engkau telah menjanjikannya, maka wajib baginya syafa’atku pada hari kiamat.”