Shalawat

Shalawat Penolak Penyakit dan Wabah

Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang menyebabkan ketidaknyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang dipengaruhinya. Untuk menyembuhkan penyakit, orang-orang biasa berkonsultasi dengan seorang dokter.

Wabah adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebut penyakit yang menyebar tersebut. Wabah dipelajari dalam epidemiologi. Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu (disebut outbreak, yaitu serangan penyakit), lingkup yang lebih luas (“epidemi”) atau bahkan lingkup global (pandemi).

Dalam epidemiologi, epidemi (dari bahasa Yunani epi- pada + demos rakyat) adalah penyakit yang timbul sebagai kasus baru pada suatu populasi tertentu manusia, dalam suatu periode waktu tertentu, dengan laju yang melampaui laju “ekspektasi” (dugaan), yang didasarkan pada pengalaman mutakhir. Dengan kata lain, epidemi adalah wabah yang terjadi secara lebih cepat daripada yang diduga. Jumlah kasus baru penyakit di dalam suatu populasi dalam periode waktu tertentu disebut incidence rate (bahasa Inggris; “laju timbulnya penyakit”).

Dalam peraturan yang berlaku di Indonesia, pengertian wabah dapat dikatakan sama dengan epidemi, yaitu “berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi … keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka”

Nabi Muhammad

Shalawat ini berfaidah untuk menolak penyakit dan wabah. Dianjurkan untuk dibaca sebanyak-banyaknya, ketika banyak orang yang menderita sakit dan orang meninggal. Lafadhnya adalah seperti di bawah ini:

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ صَلاَةًتَدْفَعُ بِهَاعَنَّاالطَّعْنَاوَالطَّاعُوْنَ يَااَمْرُهُ اِذَااَرَادَشَيْأً اَنْ يَقُوْلَ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ

Allaahumma shalli wasallim ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa’alaa aali sayyidinaa Muhammadin shalaatan tadfa’u bihaa ‘annat tha’na wat thaa’uuna yaa amruhu idzaa araada syaian ayyaquula lahu kun fayakuun.

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas junjungan kita Nabi Muhammad, kepada keluarganya, dengan rahmat yang Engkau menolak dengannya dari kami dari tusukan jin dan tha’un. Wahai dzat yang urusannya jika menghendaki sesuatu dengan berkata kepadanya: jadilah, maka jadilah ia.”

Related Posts

Bacaan Shalawat Yang Pendek dan Mustajab

Siapa yang ingin memuji kepada Allah dengan suatu pujian yang paling utama dan terbaik daripada segala pujian para makhluk sejak zaman dahulu hingga yang terakhir, dan pujian seluruh…

Shalawat Pengampun Dosa

Shalawat ini dikarang oleh Sayyid Ibrahim al Mabtuly. Di dalamnya mengandung rahasia yang mengagumkan. Oleh karena itu, hendaknya shalawat ini dijadikan bacaan yang rutin dan terus menerus. Linilah…

Bacaan Shalawat al Faatih dan Manfaatnya

Shalawat ini dikarang oleh al ‘Arif al Kabiir Sayyid Muhammad al Bakri. Apabila shalawat ini dibaca sekali dalam seumur hidup, maka Ingsya Allah tidak akan masuk neraka. Bagi…

Bacaan Shalawat Wasilah, Tata Cara, dan Keutamaannya

Shalawat ini terdiri dari 20 bait, dan merupakan karangan Sayyid Salim bin Jundan. Fadhilah atau khasiat shalawat ini adalah untuk memohon keselamatan dan pertolongan kepada Allah dengan perantara…

Shalawat Mohon Didatangi Nabi Ketika Akan Mati dan Masuk Kubur

Kematian atau ajal adalah akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa dalam organisme biologis. Semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati secara permanen, baik karena penyebab alami seperti penyakit atau…

Shalawat Memohon Agar Bertambah Kenikmatan Lahir dan Batin

Apabila shalawat ini di baca secara terus menerus, maka akan memperoleh dan merasakan kenikmatan lahir dan batin. Adapun bacaannya adalah sebagai berikut: اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَزِدْوَاَنْعِمْ وَتَفَضَّلْ وَبَارِكْ…