Dzikir sesudah salat hukumnya sunat, dan banyak sekali hadis yang menerangkannya. Diriwayatkan sebuah hadis melalui Abu Umamah r.a. yang menceritakan: Ditanyakan kepada Rasulullah saw, “Bilakah doa lebih diperkenankan?” beliau menjawab, “di bagian malam terakhir dan sehabis salat fardu.”
Diriwayatkan hadis melalui Ibnu Abbas r.a yang menceritakan: “Aku mengetahui selesainya salat Rasulullah saw disudahi dengan bacaan takbir.”
Di dalam riwayat lain melalui Ibnu Abbas r.a: “Bahwasanya mengangkat suara dengan mengucapkan zikir ketika orang-orang selesai dari salat fardu merupakan kebiasaan di zaman Rasulullah saw.”
Ibnu Abbas mengatakan, “Aku mengetahui hal tersebut ketika mereka selesai dari salat, bila aku mendengarnya.”
Dalam kitab Shahih Muslim, melalui Tsauban r.a. yang menceritakan: “Apabila Rasulullah saw selesai dari salat, beliau mengucapkan istighfar sebanyak 3 kali, lalu mengucapkan
اَللّٰهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَاالْجَلاَلِ وَالْاِ كْرَامِ
Allaahumma antas salaamu waminkas salaamu tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraami.
“Ya Allah, Engkau adalah Maha Pemberi Keselamatan, dari Engkaulah segala keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang memiliki keagungan dan kemuliaan.”
Ada yang bertanya kepada Al-Auza’i (perawi hadis), “Bagaimanakah cara beristighfar itu?” ia menjawab, “Engkau ucapkan, Aku memohon ampun kepada Allah, aku memohon ampun kepada Allah.”
Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim melalui Al Mughirah ibnu Syu’bah r.a. yang menceritakan: “Bahwa Rasulullah saw apabila selesai dari salat dan bersalam, beliau mengucapkan doa berikut:
لاَاِلٰهَ اِلاَّاللّٰهُ وَحْدَهُلاَشَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُوَهُوَعَلٰى كُلِّ شَيْءٍقَدِيْرٌ اَللّٰهُمَّ لاَمَانِعَ لِمَااَعْطَيْتَ وَلاَمُعْطِىَ لِمَامَنَعْتَ وَلاَيَنْفَعُ ذَاالْجَدِّمِنْكَ الْجَدُّ
Laa ilaaha illallaahu wahdahulaa syariikalahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiirun, Allaahumma laa maa ni’a limaa a’thaita walaa mu’thiya limaa mana’ta walaa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu,
“Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada seorang pun yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada seorang pun yang memberi terhadap apa yang Engkau cegah, dan tiada bermanfaat di sisi Engkau keagungan orang yang memiliki keagungan.”