Zikir sesudah salat hukumnya sunat, dan banyak sekali hadis yang menerangkannya. Beberapa diantaranya akan dijelaskan di bawah ini.
Diriwayatkan di dalam kitab Sunan Abu Daud, Imam Turmudzi, dan Imam Nasai serta lain-lainnya melalui Uqbah ibnu Amir r.a. yang menceritakan: “Rasulullah saw memerintahkan kepadaku agar membaca surat Mu’awwidzatain di belakang tiap-tiap salat.”
Menurut riwayat Imam Abu Daud disebut al- Mu’awwidzaat, dalam bentuk jamak. Karena itu dianjurkan membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas.
Diriwayatkan sebuah hadis dengan sanad yang sahih di dalam kitab Sunan Abu Daud dan Imam Nasai, melalui Mu’adz r.a. yang menceritakan: Rasulullah saw memegang tangannya, lalu bersabda, “Hai Mu’adz, demi Allah, aku benar-benar menyukaimu.” Kemudian beliau bersabda pula, “Aku berwasiat kepadamu, hai Mu’adz, janganlah sekali-kali engkau tinggalkan di belakang tiap-tiap salat doa berikut yang engkau ucapkan:
َللّٰهُمَّ اَعِنِّىْ عَلٰى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Allaahumma a’innii ‘alaa dzikrika wasyukrika wahusni ‘ibaadatika.
“Ya Allah, bantulah aku untuk dapat berzikir mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah kepada-Mu dengan baik.”
Di dalam kitab Ibnu Sinni diriwayatkan sebuah hadis melalui sahabat Anas r.a. yang menceritakan: “Rasulullah saw apabila telah menyelesaikan salat mengusap wajahnya dengan tangannya, lalu berdoa:
اَشْهَدُاَنْ لاَ اِلٰهَ اِلاَّاللّٰهُ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ اَللّٰهُمَّ اَذْهِبْ عَنِّىْ الْهَمَّ وَالْحَزَنَ
Asyhadu allaa ilaaha illallaahur rahmaanur rahiimu, Allaahumma adzhib ‘anniil hamma wal hazana.
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Ya Allah, lenyapkanlah dariku kedukaan dan kesedihan.”