Membaca Al Qur’an merupakan zikir yang paling dikukuhkan. Dianjurkan agar melestarikan membaca Al Qur’an, jangan ada suatu hari atau suatu malam pun yang kosong dari bacaan Al Qur’an. Pengertian membaca Al Qur’an ini sudah dapat terpenuhi meskipun hanya membaca beberapa ayat.
Diriwayatkan di dalam kitab Ibnu Sinni melalui Anas r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:
Barang siapa yang membaca di siang dan malam hari sebanyak lima puluh ayat, maka ia dicatat bukan termasuk orang-orang yang lalai. Dan barang siapa yang membaca seratus ayat (pada siang dan malam hari), maka ia dicatat termasuk orang-orang yang beribadah. Dan barang siapa yang membaca dua ratus ayat, maka Al Qur’an tidak akan membantahnya kelak di hari kiamat. Dan barang siapa yang membaca lima ratus ayat, maka dicatatkan baginya pahala satu qinthar.
Menurut riwayat lain disebutkan sebagai berikut, “Barang siapa yang membaca empat puluh ayat.”
Hal tersebut sebagai ganti dari lima puluh ayat, sedangkan di dalam riwayat lain disebutkan dua puluh ayat.
Di dalam suatu riwayat melalui Abu Hurairah r.a disebutkan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, “Barang siapa yang membaca sepuluh ayat, maka ia tidak dicatat termasuk orang-orang yang lalai.”
Abu Hurairah r.a menceritakan hadis berikut, bahwa Rasulullah saw pernh bersabda, “Barang siapa yang membaca surat Yasin di siang dan malam hari dengan mengharapkan ridha Allah, niscaya ia mendapat ampunan.”
Di dalam suatu riwayat yang bersumber dari sahabt Abu Hurairah r.a disebutkan pula sebagai berikut, “Barang siapa yang membaca surat Ad-Dukhan di malam hari, maka pada pagi harinya ia mendapatkan ampunan.”
Di dalam suatu riwayat yang bersumber dari sahabt Ibnu Mas’ud r.a. disebutkan sebagai berikut, “Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa yang membaca surat Al Waqi’ah pada setiap mala hari, niscaya ia tidak akan tertimpa kemiskinan.”
Sahabat Jabir r.a. menceritakan seperti berikut, “Rasulullah saw pada setiap malam tidak tidur sebelum membaca surat Alif lam mim tanzil dan Tabarakta (surat Al Mulk).”
Abu Hurairah r.a. menceritakan hadis berikut, bahwa Nabi saw pernah bersabda:
Barang siapa yang membaca, “Idzaa zulzilatil ardhu,” di suatu malam hari, baginya pahala yang sebanding dengan separo Al Qur’an. Barang siapa membaca, “Qul yaa ayyuhal kaafiruun,” baginya pahala sebanding dengan seperempat Al Qur’an. Barang siapa membaca, “Qul huwallaahu ahad,” baginya pahala yang sebanding dengan sepertiga Al Qur’an.
Di dalam riwayat lain disebutkan seperti berikut, “Barang siapa membaca ayat Al-Kursi dan permulaan Ha mim, niscaya pada hari itu ia dipelihara dari setiap keburukan.”