Apa itu Desentralisasi Fiskal?

Wanita memegang buku

Desentralisasi fiskal adalah suatu pendekatan yang meminta untuk menyalurkan kontrol keuangan ke berbagai titik dalam jaringan atau operasi daripada memiliki semua kontrol keuangan yang berada di satu titik dalam jaringan.Jenis kebijakan fiskal ini kadang-kadang digunakan dalam berbagai caral bisnis, yang memungkinkan yurisdiksi dalam struktur perusahaan secara keseluruhan untuk memiliki cukup banyak otonomi dengan pengelolaan aset dan kewajiban sehari-hari, sementara masih tetap bertanggung jawab kepada organisasi pusat.Pemerintah terkadang juga menggunakan desentralisasi fiskal, mengalokasikan tugas dan aset pengelolaan keuangan tertentu ke negara bagian atau provinsi daripada mengelola tugas dan aset tersebut di tingkat nasional.

Proses sebenarnya dari desentralisasi fiskal dapat terlihat berbeda, tergantung pada sifat organisasi yang memilih untuk menggunakan metode ini daripada salah satu jenis kebijakan fiskal lainnya.Prosesnya mungkin memerlukan alokasi dana yang diterima di kantor pusat atau kantor pusat ke kantor lokal, membuat kantor-kantor tersebut bertanggung jawab atas bagaimana uang itu digunakan.Pendekatan ini tidak jarang terjadi di sejumlah struktur pemerintahan.Di lain waktu, proses tersebut dapat meminta penerimaan dana langsung dari pelanggan di tingkat lokal, dengan sebagian dari penerimaan tersebut dinilai dan diteruskan untuk mendukung organisasi payung nasional.Dengan kedua caral tersebut, tanggung jawab untuk menggunakan dana untuk mengelola operasi sehari-hari dari yurisdiksi lokal terletak pada yurisdiksi tersebut daripada organisasi pusat.

Ada sejumlah pro dan kontra terkait dengan desentralisasi fiskal.Pendukung ukuran biasanya mencatat bahwa pihak yang bertanggung jawab di tingkat lokal berada dalam posisi yang lebih baik untuk menilai bagaimana menggunakan modal yang tersedia untuk efek terbaik, sering membeli pasokan yang diperlukan dari vendor lokal, sebuah langkah yang membantu untuk merangsang ekonomi lokal dan mendorong itu masyarakat untuk secara teratur membeli barang dan jasa dari perusahaan.Dengan cara ini, hubungan terjalin yang akan agak sulit dicapai jika semua transaksi keuangan dilakukan di beberapa kantor pusat yang jauh.

Para pengkritik desentralisasi fiskal mencatat bahwa meskipun mungkin ada beberapa keuntungan dari proses tersebut, ada juga sejumlah potensi jebakan.Salah satunya berkaitan dengan kurangnya pengelolaan keuangan yang bertanggung jawab di tingkat lokal.Dana dapat dibelanjakan dengan cara yang tidak sesuai dengan kepentingan terbaik perusahaan, seperti mendukung pembelian persediaan dari vendor lokal dengan harga yang meningkat ketika barang yang sama dapat diperoleh lebih murah melalui perjanjian pembelian volume yang dikoordinasikan melalui kantor pusat .Untuk alasan ini, banyak entitas akan mendekati desentralisasi fiskal dengan kebutuhan untuk mengembangkan checks and balances khusus yang memungkinkan untuk menikmati manfaat dari pengaturan tersebut sementara juga meminimalkan peluang pendekatan tersebut untuk disalahgunakan secara sengaja atau tidak sengaja.