Doa kepada Allah dilakukan adalah untuk meminta segala sesuatu sesuai hajat atau kebutuhan kita. Doa dilakukan dalam berbagai situasi dan keadaan, sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita, dan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, serta menunjukkan kelemahan kita di hadapan Allah. Berikut ini akan diberikan penjelasan tentang rukun dan bacaan doa shalat jenazah Arab dan artinya. Semoga ini bisa bermanfaat untuk kita semua.
Doa juga dilakukan untuk mendoakan orang-orang yang telah meninggal dunia. Termasuk juga saat mengerjakan shalat jenazah. Adapun doa saat mengerjakan shalat jenazah adalah seperti di bawah ini:
اَللّٰهُمَّ عَبْدُكَ وَابْنُ اَمَتِكَ اِحْتَاجَ اِلٰى رَحْمَتِكَ وَاَنْتَ غَنِيٌّ عَنْ عَذَابِهِ اِنْكَانَ مُحْسِنًافَزِدْفِىْ حَسَنَاتِهِ وَاِنْ كَانَ مُسِيْأًفَتَجَاوَزْعَنْهُ.
Allaahumma ‘abduka wabnu amatika ihtaaja ilaa rahmatika wa anta ghaniyyun ‘an ‘adzabihi inkaana muhsinan fazid fii hasanaatihi wa in kaana musii an fatajaa waz ‘anhu.
“Ya Allah, mayat ini adalah hamba-Mu dan anak hamba-Mu yang perempuan (Hawa), sedang Engkau Maha Tidak membutuhkan untuk menyiksanya. Apabila dia baik, tambahlah kebaikannya, dan jika dia jelek maka ampunilah dosanya.”
Rukun Shalat Jenazah
Rukun sholat jenazah ada delapan, yakni:
- Niat
- Berdiri bagi yang mampu
- Empat kali takbir
- Mengangkat tangan pada saat takbir pertama
- Membaca surat Al Fatihah
- Membaca sholawat Nabi
- Berdoa untuk jenazah
- Salam
Hadits Tentang Sholat Jenazah
Ada banyak sekali hadits yang menerangkan hal ini, diantaranya adalah:
Hadits dari HR. Ibnu “Shalatkanlah mayat-mayatmu!”
Ad-Daruruquthni : “Shalatkanlah olehmu orang-orang yang sudah meninggal yang sebelumnya telah mengucapkan kalimat Laa illaaha illallaah.”
Kemudian dari HR. Tsauban : “Barang siapa menyalati jenazah, maka ia mendapatkan satu qirath. Jika ia menghadiri penguburannya, maka ia mendapatkan dua qirath. Satu qirath sama dengan gunung Uhud.”
Lalu dari HR. Abu Hurairah “Barangsiapa menghadiri jenzah sampai manyalatkannya maka dia mendapatkan pahala sebanyak satu qirath. Barangsiapa menghadirinya hingga memakamkannya maka dia mendapatkan pahala dua qirath.”Rasulullah SAW pernah ditanya :” Wahai Rasullullah apa yang dimaksud dengan pahala dua qirath?” Rasulullah menjawab,” Seperti dua gunung besar.”