Dalil Tentang Keutamaan Dzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Mengingat Allah atau berdzikir kepada-Nya merupakan salah satu bentuk ketaatan makhluk kepada Allah. Hal ini dilakukan (berdzikir) adalah sebagai wujud dhaif atau lemahnya makhluk di hadapan Allah, menunjukkan bahwa makhluk adalah hasil ciptaan Allah sehingga membutuhkan pertolongan Allah dalam setiap gerak hidupnya. Juga untuk menunjukkan Maha Kuasanya Allah.

Berdzikir atau mengingat Allah hendaklah dilakukan dalam setiap waktu dan keadaan, hal ini sesuai dengan dalil-dalil dari Al Qur’andi bawah ini.

Allah swt berfirman dalam surat Ali Imran ayat 191:

اَلَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًاوَقُعُوْدًاوَعَلٰى جُنُوْبِهِمْ

“Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau dalam keadaan berbaring………..”

Allah juga berfirman dalam surat Ali Imran ayat 41:

قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِي آيَةً قَالَ آيَتُكَ أَلا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلاثَةَ أَيَّامٍ إِلا رَمْزًا وَاذْكُرْ رَبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالإبْكَارِ (٤١)

berkata Zakariya: “Berilah aku suatu tanda (bahwa isteriku telah mengandung)”. Allah berfirman: “Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari”.

Juga di dalam surat Al A’raaf ayat 205

وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ (٢٠٥)

dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang lalai.

Serta di dalam surat Al Ahzaab ayat 42:

وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلا

dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.