EVOLUTION-MANAGER

Directory: /www/wwwroot/MainSite/Belajarbacaandoa.com

/www/wwwroot/MainSite/Belajarbacaandoa.com/

Directory Contents:


Create New Folder:

New Folder Name:

Upload New File:

Select file to upload:
Inilah 9 Waktu dan Tempat Utama Untuk Membaca Shalawat - Belajarbacaandoa.com

Inilah 9 Waktu dan Tempat Utama Untuk Membaca Shalawat

Allah mencintai orang-orang yang membaca shalawat untuk Rasul-Nya. Oleh karena itu hendaknya setiap umat islam selalu membaca shalawat untuk Nabi Muhammad saw, mengingat keutamaan dan manfaatnya yang sangat luar biasa.

Membaca shalawat untuk Nabi Muhammad bisa dilakukan pada situasi dan kondisi apapun, adapun waktu yang sangat baik untuk membaca shalawat adalah sebagai berikut:

  1. Di dalam khutbah.
  2. Ketika kita memulai suatu pekerjaan atau urusan yang baik dan penting. Seperti sabda Rasulullah saw: “Setiap pekerjaan yang baik yang tidak di mulai dengan hamdalah dan shalawat, maka pekerjaan atau urusan itu terputus dan hilang keberkahannya.”
  3. Ketika telinga mendenging (berdengung), seperti sabda Rasulullah saw: “Jika telinga salah seorang dari kamu mendenging, maka hendaklah ia mengingat dan bershalawat kepadaku.”
  4. Ketika menyebut (mendengar) nama Rasulullah saw: “Orang yang kikir itu adalah orang yang tidak mau berhalawat ketika orang menyebut namaku disisinya.”
  5. Ketika ditimpa cobaan dan mengalami kesulitan.
  6. Di waktu pagi dan sore, sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Siapa bershalawat kepadaku waktu pagi 10 kali dan waktu petang 10 kali, maka ia akan mendapat syafa’at dariku di hari kiamat.”
  7. Setiap mengadakan majelis, sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Tiadalah duduk suatu kaum di dalam suatu majelis, sedang mereka tidak menyebut (mengingat) Allah swt dan tidak bershalawat untuk Nabi Muhammad, melainkan menderita kekurangan lah, maka jika Allah menghendaki niscaya Allah akan menyiksa mereka, dan jika Allah menghendaki niscaya akan mengampuni mereka.” HR Turmudzi dan Abu Dawud
  8. Setelah membaca talbiyah.
  9. Ketika berjumpa dengan sahabat dan saudara, sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Tiadalah dua orang hamba yang saling mencintai karena Allah, yang berjumpa salah seorang dengan yang lainnya lalu berjabatan tangan dan bershalawat untuk Nabi Muhammad saw, melainkan Allah mengampuni dosanya sebelum mereka berpisah, baik yang telah lalu maupun yang akan datang.
Scroll to Top