Shalawat adalah ucapan atau bacaan doa untuk keselamatan Nabi Muhammad. Bacaan shalawat ini dilakukan oleh para sahabat Rasul, keluarga, umatnya, bahkan para malaikat. Hal ini menunjukkan keutamaan dan keluhuran derajat Nabi Muhammad saw. Inilah waktu terbaik untuk bershalawat.
Setiap umat muslim dianjurkan untuk selalu membaca shalawat dalam setiap situasi dan keadaan yang memungkinkan. Hal ini dilakukan mengingat keutamaan dan khasiat dari shalawat ini yang sangat dahsyat.
Membaca shalawat bisa dimana saja dan kapan saja, tetapi ada beberapa waktu dan tempat yang sangat baik untuk membacanya, diantaranya adalah:
Pertama, ketika hendak masuk ke dalam mesjid, dan ketika hendak keluar dari mesjid. Seperti diriwayatkan oleh Ibnus Sunny, bahwa Rasulullah saw apabila masuk ke dalam mesjid, dan apabila beliau hendak keluar dari mesjid, maka beliau membaca. “Bismillaahi Allaahumma shalli ‘alla Muhammad”.
Kedua, setelah adzan seperti sabda Rasulullah saw. “Apabila kamu mendengar mu’adzin menyerukan adzan, maka jawablah dengan bacaan yang sama ia baca. Setelah selesai maka bershalawatlah kamu kepadaku.”
Hadits Waktu Terbaik Bershalawat
Ketiga adalah sesudah membaca tasyahud akhir, sebagaimana sabda Rasulullah saw. “Jika salah seorang dari kamu bertasyahud dalam shalawat, maka hendaklah ia membaca Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa’alaa aali Muhammadin. Kamaa shallaita wabarakta watarah hamta ‘alaa ibrahiima wa aali ibrahiima, innaka hamiidum majiid.”
Keempat adalah di awal dan di akhir doa, sebagaimana sabda Rasulullah saw. Sesungguhnya doa itu berhenti antara langit dan bumi, tiada naik barang sedikit juga daripadanya sehingga engkau bershalawat atas Nabimu.”
Kelima adalah di dalam shalat jenazah, sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Syafi’i. “Sunnah Rasulullah saw dalam melaksanakan shalat jenazah adalah bertakbir pada permulaannya, setelah itu membaca al Fatihah. Lalu takbir kedua dan sesudahnya membaca shalawat dan setelah shalawat bertakbir lagi (yang ketiga)……”.
Keenam adalah diantara takbir-takbir shalat Ied (dua hari raya).
Ketujuh adalah di akhir qunut dan di hari jumat, seperti sabda Rasulullah saw. “Perbanyaklah olehmu membaca shalawat di malam hari jumat dan siangnya, karena shalawat itu dipintakan kepadaku.”
Kita juga dianjurkan mengakhiri qunut dengan membaca shalawat: “Wa shallallaahu ‘alaa Muhammad”.
Kedelapan adalah ketika kita berziarah ke kubur Nabi Muhammad, sebagaimana sabda beliau. “Tiada salah seorang dari kamu, yakni di sisi kuburku, melinkan Allah mengembalikan kepadaku ruhku untuk menjawab salamnya itu.”