Shalat jenazah merupakan shalat yang hukumnya fardhu kifayah, artinya bila ada salah satu orang yang mengerjakannya, maka yang lainnya tidak berdosa. Tetapi sebaliknya, bila tidak ada satu orang pun yang tidak melakukannya, maka orang lain di lingkungan tersebut semuanya berdosa. Setelah selesai salam shalat jenazah, kemudian bersama-sama membaca surat Al Fatihah, kemudian imam membaca doa sebagai berikut. Inilah doa setelah shalat jenazah dalam bahasa Arab, latin dan artinya.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَللّٰهُمَّ صَلِّى عَلٰى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ. اَللّٰهُمَّ بِحَقِّ الْفَتِحَةِ.اِعْتِقْ رِقَابَنَاوَرِقَابَ هٰذَاالْمَيِّتِ(هٰذِهِ الْمَيِّتَتِ)مِنَ النَّارِ٣× اَللّٰهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَعَلٰى هٰذَالْمَيِّتِ(هٰذِهِ الْمَيِّتَتِ)وَاجْعَلْ قَبْرَهٗ(هَا)رَوْضَةًمِنَ الْجَنَّةِ.وَلاَتَجْعَلْهُ لَهٗ(لَهَا)حُفْرَةًمِنَ النِّيْرَانِ.وَصَلَّى اللّٰهُ عَلٰى خَيْرِخَلْقِهٖ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَاٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ اَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُلِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Bismillaahirrahmaanirrahiim, Allaahumma sholli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa’alaa aali sayyidinaa Muhammadin. Allaahumma bihaqqil fatihati i’tiq riqaa banaa wariqaaba haadzal mayyiti (haadzihil mayyitati) waj’al qabrahuu (haa) roudhotan minal jannati. Walaa taj’alhu lahuu (lahaa) hufratan minanniiraani. Washollallaahu ‘alaa khoiri kholqihi sayyidinaa Muhammadin wa aalihii washohbihii ajma’iina walhamdulillaahi rabbil ‘aalamiina.
“Ya Allah, curahkanlah rahmat atas junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad. Oh Allah, dengan berkahnya surat Al Fatihah, bebaskanlah dosa kami dan dosa mayat ini dari siksaan api neraka (3 kali).
Ya Allah, curahkanlah rahmat dan berilah ampunan kepada mayat ini. Dan jadikanlah tempat kuburnya taman nyaman dari surga dan janganlah Engkau menjadikan kuburnya itu lubang jurang neraka. Semoga Allah memberi rahmat kepada semulia-mulia makhluk-Nya yaitu junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya serta sahabat-sahabatnya sekalian. Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam.”
Hadits Keutamaan Shalat Jenazah
Shalat jenazah diwajibkan kepada umat Islam yang hadir pada waktu itu, bukan kewajiban individu. Atau dengan kata lain hukumnya fardhu kifayah, jika sudah ada yang menshalatkan jenazah itu, maka umat Islam lainnya tidak berdosa.
Rasulullah SAW telah memberikan kabar gembira kepada orang yang menshalatkan jenazah, bahwa mereka akan mendapatkan pahala seperti gunung yang besar. Beliau bersabda, “Barangsiapa yang mengiringi jenazah sampai dia menshalatinya, maka dia akan dapat satu qirath. Dan barangsiapa yang mengiringi sampai dikuburkan maka dia dapat dua qirath.” Kemudian ditanyakan apakah yang dimaksud dengan ”dua qirath”. Rasulullah SAW menjawab, ”Seperti dua gunung yang besar.”