Istighfar adalah tindakan meminta maaf atau memohon ampunan kepada Allah yang dilakukan oleh umat Islam. Hal ini merupakan perbuatan yang dianjurkan dan penting di dalam ajaran Islam. Tindakan ini secara harfiah dilakukan dengan mengulang-ulang perkataan dalam bahasa Arab astaghfirullah, yang berarti “Saya memohon ampunan kepada Allah”.
Seorang Muslim menyebut perkataan ini beberapa kali, bukan saja ketika meminta ampun dari Allah sebagai doa, malah juga ketika dia sedang berbicara dengan orang lain. Apabila seorang Muslim hendak mencegah dari melakukan perbuatan yang salah, atau saat ia mau membuktikan bahwa dia tidak bersalah pada satu peristiwa dia menggunakan pernyataan ini.
Istighfar dalam filosofi Islam bermakna seseorang yang selalu memohon ampunan atas kesalahan dan terus berusaha untuk menaati perintah Tuhan dan tidak melanggarnya. Dalam Islam, makna Istighfar tidak terletak pada pengucapannya, namun pada seberapa dalam seseorang yang beristighfar memaknai dan menghayati apa yang ia ucapkan, dalam konteks yang lebih jauh lagi, agar ia terus mengingat Tuhan di saat ia tergoda untuk melakukan perbuatan dosa, dan apabila telah melakukan dosa, maka istighfar adalah titik baginya untuk bertekad tidak mengulangi perbuatannya.
Dalam riwayat Imam Ahmad dan Bukhari telah diterangkan bahwa bacaan istighfar yang paling utama adalah:
اَللّٰهُمَّ اَنْتَ رَبِّى لاَاِلٰهَ اِلاَّاَنْتَ خَلَقْتَنِى وَاَنَاعَبْدُكَ وَاَنَاعَلٰى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَاسْتَطَعْتُ اَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّمَاصَنَعْتُ اَبُوْءُلَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَىَّ وَاَبُوْءُبِذَنْبِى فَاغْفِرْلِى فَاِنَّهُ لاَيَغْفِرُالذُّنُوْبَ اِلاَّاَنْتَ
Allaahumma anta rabbi laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wawa’dika mastatha’tu wa a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu-u laka bini’matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbi faghfirlii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.
Wahai Tuhanku, Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan yang patut disembah melainkan hanya Engkau. Engkau menciptakan aku sedang aku adalah hamba-Mu. Aku akan terikat dengan janji-Mu dan melaksanakannya sekuat tenagaku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang telah aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu yang telah Kamu berikan kepadaku dan aku mengakui dosaku yang telah kukerjakan. Oleh sebab itu, ampunilah dosa-dosaku, karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosaku melainkan hanya Engkau.
Barang siapa yang membacanya dengan penuh keyakinan di waktu siang hari, lalu meninggal pada hari itu sebelum masuk waktu sore, maka termasuk ahli surga. Dan barang siapa yang membacanya di waktu malam, lalu meninggal dunia sebelum masuk waktu pagi, maka termasuk ahli surga.