Manusia itu ialah makhluk yang lemah atau dhaif, sehingga dirinya membutuhkan pertolongan Allah dalam semua segi kehidupan. Selain itu, karena Allah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu yang ada di dunia. Kelemahan manusia itu salah satu contohnya ialah ketika menentukan pilihan dari berbagai pilihan yang ada. Misalnya dalam masalah jodoh (menentukan pasangan), dalam masalah pendidikan, pekerjaan, dan lain sebagainya. Syariat islam mengajarkan kepada umatnya agar melakukan shalat istikharah apabila bingung menentukan pilihan. Di bawah ini akan dijelaskan panduan shalat istikharah dengan singkat.
Tuntunan cara memilih berdasarkan syar’i ini adalah sebagai wujud kasih sayang Allah atas sifat dasar manusia yang memiliki kelemahan. Dimana kelemahan tersebut adalah kecenderungan manusia untuk ragu dan tidak yakin atas pilihan yang telah ia putuskan. Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 147, “Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.”
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan mendapatkan derajat yang tinggi orang yang berdukun atau mengundi dengan anak panah, atau pulang dari perjalanan dengan pesimis”.
Mengundi dengan anak panah ini termasuk dalam salah satu dosa besar. Hal ini didasari dari ayat Al Qur’an Al-Maidah ayat 90, “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.”
Doa Istikharah Arab
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يُعَلِّمُ أَصْحَابَهُ الاِسْتِخَارَةَ فِى الأُمُورِ كُلِّهَا ، كَمَا يُعَلِّمُ السُّورَةَ مِنَ الْقُرْآنِ يَقُولُ « إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ ، اللَّهُمَّ فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ هَذَا الأَمْرَ – ثُمَّ تُسَمِّيهِ بِعَيْنِهِ – خَيْرًا لِى فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – قَالَ أَوْ فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – فَاقْدُرْهُ لِى ، وَيَسِّرْهُ لِى ، ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ ، اللَّهُمَّ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّهُ شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – أَوْ قَالَ فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – فَاصْرِفْنِى عَنْهُ ، وَاقْدُرْ لِىَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ، ثُمَّ رَضِّنِى بِهِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengajari para sahabatnya shalat istikhoroh dalam setiap urusan. Beliau mengajari shalat ini sebagaimana beliau mengajari surat dari Al Qur’an. Kemudian beliau bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian bertekad untuk melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua raka’at selain shalat fardhu, lalu hendaklah ia berdo’a.
Doa Istikharah Latin
“Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika. Fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hadzal amro (sebut nama urusan tersebut) khoiron lii fii ‘aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii. Tsumma baarik lii fiihi, Allahumma in kunta ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii (fii ‘aajili amri wa aajilih) fash-rifnii ‘anhu. Waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih”
Doa Istikharah Terjemahan
Ya Allah, sesungguhnya aku beristikhoroh pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu. Aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak.
Engkaulah yang mengetahui perkara yang ghoib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini (sebut urusan tersebut) baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku). Maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku.
Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku (baik bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat). Maka palingkanlah ia dariku, takdirkanlah yang terbaik bagiku di mana pun itu sehingga aku pun ridho dengannya.
Cara melakukan shalat istikharah
Pada dasarnya salat istikharah cara melaksanakannya sama dengan salat yang lainnya, yang membedakan hanyalah niatnya saja.
Berikut adalah bacaan niat shalat istikharah:
اُصَلِّى سُنَّةَ اْلاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatal istikhaarati rak’ataini lillaahi ta’aala
Artinya: Saya berniat shalat sunnat Istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala
Usai membaca niat shalat istikharah dengan penuh keyakinan, kita dapat melanjutkan shalat sebagaimana gerakan shalat lainnya. Setelah selesai melaksanakan shalat istikharah, kita bisa berdoa dan memohon kepada Allah agar Allah berikan jalan keluar atas kerisauan yang kita rasakan.
Doa salat istikharah
اَللهُمَّ اِنِّى اَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَاَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَاَسْئَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ. فَاِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَآاَقْدِرُ وَلَآاَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللهُمَّ اِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هذَااْلاَمْرَ……..خَيْرٌلِّىْ فِىْ دِيْنِىْ وَمَعَاشِىْ فَاقْدُرْهُ لِىْ وَيَسِّرْهُ لِىْ ثُمَّ بَارِكْ لِىْ فِيْهِ وَاِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هذَااْلاَمْرَ…………..شَرٌّلِّىْ فِىْ دِيْنِىْ وَمَعَاشِىْ وَعَاقِبَةِ اَمْرِىْ وَعَاجِلِهِ وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّىْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْلِى الْخَيْرَحَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِىْ بِهِ.
.Pada bagian yang ada titik-titik bisa dilengkapi dengan sesuatu hal yang membuat kita bimbang. Dapat diucapkan dengan bahasa Indonesia maupun lainnya, disesuaikan saja dengan kemampuan kita.
“Wahai Allah, bahwasanya aku mohon pilihan oleh-Mu dengan ilmu-Mu, dan mohon kepastian-Mu dengan kekuasaan-Mu. Serta mohon kepada-Mu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung, karena Engkaulah Dzat yang berkuasa, sedang aku tiada kuasa.
Engkaulah Dzat Yang Maha Mengetahui, sedang aku tiada mengetahui, dan Engkaulah Dzat yang mengetahui yang ghoib. Wahai Allah, jika Engkau ketahui bahwa urusan ini …….. adalah baik bagiku, untuk duniaku, akhiratku, penghidupanku. Dan akibat urusanku untuk masa sekarang maupun besoknya. Maka kuasakanlah bagiku dan permudahkanlah untukku, kemudian berkahilah dalam urusan itu bagiku. Namun Engkau ketahui bahwa urusan itu ……… menjadi buruk bagiku, untuk duniaku, akhiratku, penghidupanku, dan akibatnya persoalanku pada masa sekarang maupun besoknya. Maka hindarkanlah aku dari padanya, lalu tetapkanlah bagiku kepada kebaikan, bagaimanapun adanya kemudian ridhoilah aku dengan kebaikan itu.”
Demkianlah panduan singkat shalat istikharah, semoga uraian singkat diatas bermanfaat bagi kita semua baik di dunia maupun di akhirat.