Pengusaha dengan tas kerja
Praktik bisnis yang etis adalah tindakan yang dilakukan dan sikap yang dipegang oleh bisnis dan karyawannya yang dianggap bertanggung jawab secara profesional dan moral.Jenis praktik ini biasanya berusaha untuk mempromosikan tujuan perusahaan tanpa mengorbankan kebaikan bersama karyawan, pelanggan, dan bahkan pesaingnya.Ini sering kali mencakup program untuk memastikan perekrutan danpromosi yangadil didalam perusahaan, memperlakukan pelanggan dengan adil, dan jujur dalam hal program untuk meningkatkan penjualan.Praktik etika sering dimulai sebagai program “top down”, dengan pejabat perusahaan dan kepala perusahaan bertindak sebagai panutan perilaku bagi karyawan lain.
Bagi banyak perusahaan, praktik bisnis yang etis tidak harus mengganggu pengejaran keuntungan dan pertumbuhan profesional.Seringkali ada asumsi yang salah bahwa bisnis harus melakukan apa saja untuk menghasilkan uang dan maju, tetapi banyak perusahaan telah berhasil sambil tetap bertindak dengan cara yang etis dan melayani kebaikan bersama serta kebaikan perusahaan.Praktik bisnis semacam ini dapat dimulai dengan program yang menyumbangkan uang untuk amal atau organisasi lain yang membutuhkan, dan meluas ke bagaimana pelanggan dan karyawan diperlakukan oleh perusahaan.
Banyak praktik bisnis yang etis terkait dengan bagaimana karyawan dalam perusahaan dipekerjakan, diperlakukan, dan dipromosikan.Ini sering kali mencakup kebijakan yang mencegahdiskriminasi, upaya untuk menghindari masalah terkait persaudaraan antara berbagai tingkat karyawan, dan mencari cara yang adil untuk menyelesaikan konflik di dalam perusahaan.Praktik-praktik ini juga sering kali mencakup memastikan karyawan diberikan kondisi kerja yang wajar, diperlakukan dengan hormat, dan memiliki investasi apa pun untuk pensiun yang dilindungi dengan tepat.
Praktik ini sering kali mencakup memperlakukan pelanggan dengan hormat dan jujur, tidak menggunakan informasi pribadi yang diberikan oleh pelanggan dengan cara yang tidak bermoral, dan menagih pelanggan secara adil atas barang atau jasa.Ketika jenis praktik ini tidak diperhatikan atau dilanggar, banyak pelanggan menunjukkan ketidakpuasan mereka dengan tidak lagi memberikan bisnis mereka kepada perusahaan.
Salah satu cara terbaik untuk menerapkan dan memastikan pembentukan tepat dari praktek bisnis yang etis adalah sebagai program “top down”.Mereka di atas sebuah perusahaan sering dipandang sebagai caral peran profesional bagi karyawan lainnya, dan jika mereka bertindak dengan cara yang tidak etis, banyak karyawan tingkat yang lebih rendah akan mengikutinya.Hal ini dapat mengakibatkan biaya tambahan untuk sebuah perusahaan karena pencurian, produktivitas berkurang, dan potensi tuntutan hukum.Mungkin juga ada konsekuensi negatif bagi nilai sebuah perusahaan publik jika petugas yang bertanggung jawab dari perusahaan adalah tidak etis.