Kejujuran dan integritas dalam urusan bisnis adalah standar etika yang umum dan penting.
Standar etika adalah kode etik yang diadopsi sebagai sarana untuk menginspirasi kepercayaan dan rasa saling menghormati antara dua pihak.Dalam hal standar etika dalam lingkungan bisnis, perusahaan akan mengadopsi kode etik yang menunjukkan sifat-sifat seperti keadilan, kebaikan, dan perilaku umum yang baik yang sesuai dengan hukum serta harapan pelanggan yang ditargetkan.Ruang lingkup penerapan standar ini dimulai dengan penataan kebijakan dan prosedur bisnis, berlanjut melalui upaya penjualan, dan memuncak dengan pemenuhan pesanan dan apa yang dikenal sebagai standar etika akuntansi.
Pengembangan kode etik untuk bisnis apa pun biasanya dimulai dengan pemahaman tentang undang-undang dan peraturan saat ini yang mengatur perdagangan di yurisdiksi tempat bisnis beroperasi.Dalam lingkup peraturan tersebut, pemilik bisnis biasanya melangkah lebih jauh dan mencoba memasukkan unsur-unsur yang membantu menciptakan dan memelihara hubungan yang berkelanjutan dengan pemasok serta pelanggan.Walaupun struktur yang tepat dari standar etika tersebut dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, standar tersebut biasanya akan mencakup tingkat kejujuran yang tinggi dalam transaksi bisnis, memberikan informasi yang akurat dan lengkap kepada pelanggan, dan umumnya menghormati setiap jenis komitmen yang dibuat oleh bisnis tanpa gagal.
Bukan hal yang aneh jika standar etika dinyatakan dalam istilah yang agak luas.Ini karena implementasi aktual dari standar luas tersebut dapat berubah seiring waktu.Perubahan dapat terjadi sebagai tanggapan terhadap pergeseran undang-undang dan peraturan yang mempengaruhi operasi bisnis, sehingga perlu untuk menerapkan kebijakan dan prosedur yang sebelumnya telah menjadi komitmen perusahaan untuk tidak termasuk dalam hubungan klien atau vendornya.Sementara gagasan yang lebih luas tentang standar etika, seperti jujur dalam semua transaksi dan selalu memperlakukan pelanggan dengan hormat mungkin tidak berubah, bisnis mungkin tidak lagi dalam posisi untuk menunjukkan standar tersebut dengan cara yang persis sama.
Salah satu aspek standar etika yang cenderung tetap sama adalah proses akuntansi.Perusahaan yang memilih untuk menggunakan apa yang dikenal sebagai akuntansi standar etika biasanya menggunakan kebijakan dan prosedur pencatatan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan memungkinkan transparansi tingkat tinggi dalam cara catatan tersebut tersedia bagi pihak yang berwenang.Di sini, tidak ada upaya untuk memasak pembukuan atau pemijatan data sehingga dihasilkan persepsi yang paling menguntungkan tentang keuangan perusahaan, bahkan jika dimungkinkan untuk melakukannya dengan menggunakan metode yang berada dalam batas-batas hukum.Pendekatan pengungkapan penuh secara keseluruhan ini, ditambah dengan etika pelanggan yang kuat dan dedikasi terhadap kejujuran dan integritas sering kali dapat membantu bisnis untuk menonjol dari perusahaan lain, dan menarik banyak perhatian baik dari konsumen maupun calon investor.