Setiap manusia pasti akan mengalami mati, artinya bahwa tidak akan ada yang abadi hidup di dunia ini. Ajal pasti menjemput walaupun banyak manusia yang tidak menginginkan kematian tersebut. Berikut ini penjelasan mengenai bacaan doa dan tata cara shalat jenazah.
Kematian yang datang menghampiri waktunya bermacam-macam, ada yang meninggal ketika usianya sudah tua, ketika masih remaja, atau bahkan saat masih anak-anak (bayi).
Berbeda dengan binatang yang apabila mati dibiarkan begitu saja, atau ada yang hanya dikubur dan dibakar. Manusia ketika mati maka jenazahnya harus diurus oleh yang masih hidup (bisa keluarganya, kerabatnya atau tetangganya). Hal ini dikarenakan hukum mengurus orang mati (jenazah) adalah fardu kifayah.
Mengurus jenazah orang muslim fardhu kifayah, artinya harus dilakukan oleh sebagian dari umat islam yang ada. Mengurus jenazah tersebut dimulai dari memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan menguburkannya.
Tata cara shalat jenazah
Shalat jenazah dilakukan dengan 4 kali takbir dan tanpa rukuk dan sujud. Adapun niat shalatnya ialah sebagai berikut:
Niat shalat jenazah (mayat laki-laki)
اُصَلِّ عَلٰى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِمَأْمُوْمً لِلّٰهِ تَعَالٰ
Ushalli ‘alaa hadzal mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa
“Saya niat shalat atas mayat ini empat takbir, fardhu kifayah, makmuman karena Allah ta’ala”
Bacaan niat shalat jenazah untuk mayat wanita
اُصَلِّ عَلٰى هٰذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِمَأْمُوْمً لِلّٰهِ تَعَالٰ
Ushalli ‘alaa hadzihil mayyitati arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa
“Saya niat shalat atas mayat ini empat takbir, fardhu kifayah, makmuman karena Allah ta’ala”
Setelah membaca niat dan takbiratul ihram, dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah. kemudian takbir kembali dan bacalah shalawat untuk Nabi Muhammad saw.
Shalawat Nabi Muhammad
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad
“Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad”
Atau lafadz berikut ini
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ مُحَمَّدٍ كَمَاصَلَّيْتَ عَلٰى اِبْرَاهيْمَ وَعَلٰى اٰلِ اِبْرَاهيْمَ وَبارِكْ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ مُحَمَّدٍكَمَابَرَكْتَ عَلٰى اِبْرَاهيْمَ وَعَلٰى اٰلِ اِبْرَاهيْمَ فِالْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌمَجِيْدٌ
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammadin wa’alaa aali Muhammadin, kamaa shollaeta ‘alaa ibraahiima, wa’alaa aali ibraahiima, wabarik’alaa Muhammadin wa’alaa aali Muhammadin, kamaa barakta ‘alaa ibraahiima wa’alaa aali ibraahiima, fil’aalamiinainnaka hamiidummajidun.
“Ya Allah berilah shalawat atas Nabi Muhammad dan atas keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Nabi ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad dan para keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim dan para keluarganya. Di seluruh alam ini Tuhanlah yang terpuji dan Maha Mulia.”
Setelah itu dilanjutkan dengan takbir ketiga, lalu membaca doa.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلَهٗ وَارْحَمْهُ وَعَافِهٖ وَاعْفُ عَنْهُ
Allaahummaghfirlahuu warhamhu wa’aafihii wa’fu ‘anhu
“Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia.”
Lebih sempurna membaca doa sebagai berikut :
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلَهٗ(لَهَا)وَارْحَمْهُ(هَا)وَعَافِهٖ(هَا)وَاعْفُ عَنْهُ(هَا)وَاَكْرِمْ نُزُلَهٗ(هَا)وَوَسِّ مَدْخَلَهٗ(هَا)وَاغْسِلْهُ(هَا)بِالْمَاءِوَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِوَنَقِّهٖ(هَا)مِنَ الْخَطَايَ كَمَايُنَقَّالثَّوْبُ الْاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَاَبْدِلْهُ(هَا)دَارًاخَيْرًامِنْ دَارِهٖ(هَا)وَاَهْلاًخَيْرًامِنْ اَهْلِهٖ(هَا)وَزَوْجًاخَيْرًامِنْ زَوْجِهٖ(هَا)وَقِهٖ(هَا)فِتْنَةَالْقَبْرِوَعَذَابَالنَّارِ
Allaahummaghfirlahuu (lahaa) warhamhu (haa) wa’aafihii (haa) wa’fu ‘anhu (haa) wa akrim nuzulahuu (haa) wawassi’ mad kholahuu (haa) waghsilhu (haa) bilmaa i watstsalji walbaradi wanaqqihii (ha) minal khothooya kamaa yunaqqotstsaubul abyadhu minaddanasi wa abdilhu (haa) daaron khoeron min daarihii (haa) wa ahlan khoeron min ahlihii (haa) wazaujan khoeron min zaujihi (haa) waqihii (haa) fitnatal qobri wa’adzaa bannaari.
“Ya Allah, ampunilah dia, dan kasihanilah dia, sejahterakanlah ia dan ampunilah dosa dan kesalahannya. Hormatilah kedatangannya dan luaskanlah tempat tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan gantikanlah baginya keluarga yang lebih baik daripada keluarganya yang dahulu, dan gantikanlah baginya istri/suami yang lebih baik dari istri/suaminya yang dahulu, dan peliharalah (hindarkanlah) ia dari siksa kubur, dan azab api neraka.”
Catatan : bila mayat perempuan lafal lahu diganti menjadi lahaa.
Bila mayat anak-anak doanya sebagai berikut :
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًالِأَبَوَيْهِ َسَلَفًاوَذُخْرًاوَعِظَةًوَاعْتِبَارًاوَشَفِيْعًاوَثَقِّلْ بِهٖ مَوَازِيْنَهُمَاوَافْرِغِالصَّبْرَعَلٰى قُلُوْبِهِمَاوَلاَتَفْتِنْهُمَابَعْدَهٗ وَلاَتَحْرِمْهُمَااَجْرَهٗ
Allaahummaj’alhu farothon liabawaihi wasalafan wadzukhron wa’idhotan wa’tibaaron wasayafii’an watsaqqil bihii mawaaziinahumaa wafrighisshobro ‘alaa quluubihima walaa taftinhumaa ba’dahuu walaa tahrimhumaa ajrohuu.
“Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan sebagai titipan, kebajikan yang didahulukan, dan menjadi pengajaran ibarat serta syafaat bagi orang tuanya. Dan beratkanlah timbangan ibu bapaknya karenanya, serta berilah kesabaran dalam hati kedua ibu bapaknya. Dan janganlah menjadikan fitnah bagi ayah bundanya sepeninggalnya, dan janganlah Tuhan menghalangi pahala kepada dua orang tuanya.”
Setelah takbir keempat, membaca doa sebagai berikut :
p style=”text-align: right;”>اَللّٰهُمَّ لاَتَحْرِمْنَااَجْرَهٗ وَلاَتَفْتِنَّ بَعْدَهٗ وَاغْفِرْلَنَاوَلَهٗ
Allaahumma laa tahrimnaa ajrohuu walaa taftinna ba’dahuu waghfirlanaa walahuu
“Ya Allah, janganlah Engkau tidak memberikan kepada kami pahalanya, dan janganlah Engkau memberikan cobaan-cobaan kepada kami sepeninggalnya, dan ampunilah kami dari dia.”
Atau doa seperti dibawah ini :
اَللّٰهُمَّ لاَتَحْرِمْنَااَجْرَهٗ وَلاَتَفْتِنَّ بَعْدَهٗ وَاغْفِرْلَنَاوَلَهٗ وَلِاِخْوَانِنَاالَّذِيْنَ سَبَقُوْنَابِالْاِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَاغِلاًّلِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْارَبَّنَٓااِنَّكَ رَؤٗفٌ رَحِيْمٌ
Allaahumma laa tahrimnaa ajrohuu walaa taftinna ba’dahuu waghfirlanaa walahuu waliikhwaaninalladziina syabaquunaa bil iimaani walaa taj’al fii quluubinaa ghillallilladziina aamanuu robbanaa innaka rouufurrohiim.
“Ya Allah janganlah Engkau tidak memberikan kepada kami pahalanya, dan janganlah Engkau memberikan cobaan-cobaan kepada kami sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia, dan bagi saudara-saudara kita yang mendahului kita dengan iman, dan janganlah Engkau menjadikan unek-unek/gelisah dalam hati kami dan bagi orang-orang yang beriman. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya engkaulah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Kemudian (selesai) memberi salam sambil memalingkan muka ke kanan dan ke kiri sambil membaca :
اَلسَلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh
“Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.”
Demikianlah tata cara untuk shalat jenazah. Semoga uraian singkat diatas dapat bermanfaat untuk kita semua. Dan kita semua mendapatkan keselamatan di dunia dan di akhirat.