Shalat

Bacaan i’tidal atau doa setelah berdiri dari rukuk

Apabila kita i’tidal atau berdiri dari rukuk maka disunatkan untuk membaca doa. Adapun doa-doanya diantaranya akan dijelaskan dibawah ini.

Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Muslim melalui riwayat Ibnu Abbas r.a:

رَبَّنَالَكَ الْحَمْدُ مِلْءَالسَّمٰوَاتِ وَمِلْءَالْاَرْضِ وَمَابَيْنَهُمَا وَمِلْءَ مَاشِءْتَ مِنْ شَيْءٍبَعْدُ

Rabbanaa lakal hamdu mil assamaawaati wal ardhi wamaa bainahumaa wamil amaa  syi’ta min syai in ba’du.

“Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit, sepenuh bumi dan sepenuh yang ada diantara keduanya serta sepenuh segala sesuatu yang Engkau kehendaki sesudahnya.”

I'tidal

Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari melalui riwayat ibnu Rafi Az Zurqi r.a yang menceritakan:

كُنَّايَوْمًانُصَلِّى وَرَاءَالنَّبِىِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, فَلَمَّارَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرَّكْعَةِ قَالَ: سَمِعَ اللّٰهُ لِمَنْ حَمِدَهُ, فَقَالَ رَجُلٌ وَرَاءَهُ: رَبَّنَاوَلَكَ الْحَمْدُحَمْدًاكَثِيْرًاطَيِّبًامُبَارَكًافِيْهِ, فَلَمَّاانْصَرَفَ قَالَ: مَنِ الْمُتَكَلِّمُ؟ قَالَ: اَنَا, قَالَ: رَاَيْتُ بِضْعَةً وَثَلاَثِيْنَ مَلَكًايَبْتَدِرُوْنَهَااَيُّهُمْ يَكْتُبُهَااَوَّلُ

Kunnaa yauman nushalli waraa annabiyyi shallallaahu ‘alaihi wasallama, falammaa rafa’a ra’sahu minarrak’ati qaala: sami’allaahu liman hamidahu, paqaala rajulun wara ahu, rabbanaa walakal hamdu hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan fiihi, falamman sharafa qaala: manil mutakallimu? Qaala: anaa, qaala: ra aitu bidh’atan watsalaatsiina malakan yabtadi ruunahaa ayyuhum yaktubuhaa awwalu.

Pada suatu hari kami shalat di belakang Nabi saw, ketika beliau mengangkat kepalanya dari rukuk mengucapkan doa, “Allah memperkenankan bagi orang yang memuji kepada-Nya.” Maka seorang lelaki yang dibelakangnya mengucapkan, “Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji dengan pujian yang banyak, baik lagi diberkahi di dalamnya.” Ketika beliau selesai dari shalatnya, beliau bersabda, “Siapakah orang yang berdoa tadi?” lelaki itu menjawab, “Saya.” Nabi saw bersabda, “Aku telah melihat 30 malaikat lebih saling berebutan kepadanya, siapa diantara mereka yang paling pertama mencatatnya.”

Related Posts

Tata Cara Shalat Jumat (Niat, Syarat, Khutbah) Beserta Hadis dan Sunnahnya

Shalat jumat hukumnya fardhu ‘ain bagi tiap-tiap muslim, mukallaf, laki-laki, sehat dan bermukim. Salat Jumat adalah aktivitas ibadah salat wajib yang dilaksanakan secara berjama’ah bagi lelaki Muslim setiap…

Inilah Keutamaan, Syarat dan Dalil (Hadits) Shalat Berjamaah

Shalat berjamaah adalah shalat bersama, minimal terdiri dari dua orang yaitu imam dan makmum. Walaupun shalat berjamaah hukumnya sunah, tetapi sangat diutamakan. Cara mengerjakannya adalah imam berdiri didepan…

Pengertian Syarat Niat Tata Cara Shalat Ghaib

Bila ada keluarga atau saudara yang meninggal ditempat yang jauh, maka kita juga disunahkan untuk melakukan shalat ghaib atas mayat tersebut. Walaupun sudah lewat dari seminggu atau lebih….

Tata Cara Niat Bacaan Shalat Fardhu 5 Waktu Lengkap

Pengertian Salat lima waktu adalah salat yang dikerjakan pada waktu tertentu, sebanyak lima kali sehari. Salat ini hukumnya fardhu ‘ain (wajib), yakni wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang…

Bacaan Niat Dan Doa Shalat Istisqa

Shalat istisqa adalah shalat sunah untuk memohon hujan, dan disunahkan bagi orang-orang yang mukim atau musafir, dikala sangat membutuhkan air karena tidak ada hujan. Maksud shalat Istisqa  adalah…

Bacaan Niat Shalat Gerhana Bulan dan Matahari Beserta Tata Caranya

Shalat kusufain yaitu shalat dua gerhana, artinya shalat disebabkan adanya gerhana bulan dan matahari. Apabila gerhana bulan kita lakukan shalat khusuf, serta bila gerhana matahari kita melaksanakan shalat…