Shalat

Inilah Pengertian Shalat Tarawih, Niat dan Tata Cara Mengerjakannya

Salat Tarawih (kadang-kadang disebut Teraweh atau Taraweh) adalah salat sunnat yang dilakukan khusus hanya pada bulan ramadan. Waktu pelaksanaan salat sunnat ini adalah selepas isya’, biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid. Fakta menarik tentang salat ini ialah bahwa rasulullah hanya pernah melakukannya secara berjama’ah dalam 3 kali kesempatan. Disebutkan bahwa rasulullah kemudian tidak melanjutkan pada malam-malam berikutnya karena takut hal itu akan menjadi diwajibkan kepada ummat muslim

Shalat tarawih adalah shalat malam yang dikerjakan pada bulan rhamadan. Shalat ini hukumnya sunah muakkad, boleh dikerjakan sendirian ataupun berjamaah. Bacaan, niat dan cara mengerjakan shalat tarawih mungkin banyak orang yang sudah mengetahuinya. Tetapi mungkin juga ada yang belum mengetahuinya. Oleh karena itu akan dijelaskan dibawah ini.

Shalat Tarawih

Shalat tarawih ini dilakukan sesudah shalat isya sampai waktu fajar. Cara mengerjakannya sama saja dengan shalat yang lain. Jumlah rakaatnya adalah 20 rakaat dengan tiap-tiap 2 rakaat salam. Setelah mengerjakan shalat tarawih hendaknya melakukan shalat witir 3 rakaat.

Niat shalat tarawih

اُصَلِّ سُنَّتَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى اَللّٰهُ اَكْبَرْ

“saya niat shalat tarawih 2 rakaat (kalau menjadi makmum ditambahin makmuman, kalau jadi imam ditambahin imaman) karena Allah ta’ala. Allahu akbar.”

Setelah shalat isya, bilal dan makmum bersama-sama membaca :

“Subhaanal malikil ma’buudi subhaanal malikil maujuudi subhaanal malikil hayyilladzii laa yanaamu walaa yamuutu wa laa yapuutu Abadan subbuuhun qudduusun robbunaa warobbulmalaaikati warruuhi subhaanallaahi walhamdulillaahi walaa ilaaha illallaahu wallaahu akbaru walaa haula walaa quwwata illa billaahil ‘aliyyil adziimi.”

“Maha suci Tuhan yang memiliki (alam) dan yang disembah, Maha Suci Allah yang memiliki (alam) lagi ada, Maha Suci Allah yang memiliki lagi hidup dan tidak mati (selama-lamanya) dan tidak hilang selama-lamanya. Maha Suci, Maha Qudus, Tuhan kami dan Tuhan semua malaikat dan ruh, Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah, dan tidak ada Tuhan melainkan Allah, Allah maha besar, dan tidak ada daya dan upaya, dan tidak ada kekuatan kecuali dengan Allah, Tuhan yang Maha Tinggi lagi Agung.”

Setelah itu bilal membaca shalawat : Allaahumma solli ‘alaa sayyidina Muhammad. “Ya Allah karuniakanlah kesejahteraan atas junjungan kita Nabi Muhammad

Dijawab oleh para jamaah : Allaahumma solli wasallim alaih “Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan atasnya (Muhammad).

Bilal membaca shalawat lagi : Allaahumma solli ‘alaa sayyidinaa wamaulanaa Muhammad “Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan atas junjungan kita dan pemimpin kita Nabi Muhammad.”

Dijawab oleh para jamaah Allaahumma solli wasallim ‘alaih “Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan atasnya (Muhammad)”

Bilal membaca shalawat lagi  Allaahumma solli ‘alaa sayyidina wanabiyyina wahabiibiinaa wasafii’inaa wadzuhrinaa wamaulaana Muhammad. “Ya Allah, karuniakanlah kesejahteraan atas junjungan kita, Nabi kita, kekasih kita, dan yang memberi syafaat kepada kita (kelak), dan pertaruhan kita dan pemimpin kita Nabi Muhammad.”

Dijawab oleh para jamaah : Allaahumma solli wasallim ‘alaih “Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan atasnya (Muhammad)”

Setelah dijawab oleh para jamaah , bilal mengucapkan : Assolaatuttaroowiihi rohimakumullaah “kerjakanlah shalat tarawih, semoga Allah melimpahkan rahmat kepada kamu sekalian.”

Setelah salam pada dua rakaat pertama, bilal bersama jamaah bersama mengucapkan :

Fadlan minallaahi mani’mah wamagfirotan warohmatan laailaaha illallaahu wahdahulaa sariikalahu lahulmulku walahulhamdu yuhyii wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli saein qodiir.

“Kemurahan Allah dan nikmat-Nya dan ampunan serta rahmat-Nya semoga dilimpahkan kepada kita, tidak ada Tuhan melainkan Allah. Ia Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala puji, Zat yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia atas segala sesuatu-Nya Maha Kuasa.”

Kemudian bilal membaca sholawat tersebut diatas, dan dijawab oleh jamaah Allaahumma solli wasallim ‘alaih.

Selesai salam pada rakaat keempat, bilal bersama para jamaah membaca subhaanal malikil qudduus……….. sampai akhir, lalu membaca sholawat dan dijawab para jamaah Allaahumma solli wasallim ‘alaih.

Lalu bilal berkata : albadrulmuniiru sayyidunaa Muhammadun solluu ‘alaih “Bulan purnama yang bersinar-sinar, junjungan kita Nabi Muhammad, bersholawatlah kamu semua atasnya.

Selesai rakaat keenam, bilal mengucapkan “Fadlan minallaahi mani’mah wamagfirotan warohmatan laailaaha illallaahu wahdahulaa sariikalahu lahulmulku walahulhamdu yuhyii wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli saein qodiir.

Selesai rakaat kedelapan bilal bersama para jamaah membaca subhaanal malikil qudduus……….. sampai akhir, lalu membaca sholawat. Lalu bilal mengucapkan al kholiifatul ulaa amiirul mukminin sayyidina abu bakrin assiddiqi. “Khalifah yang pertama amirul mukminin Abu Bakar Ash Shiddiq”, dan dijawab jamaah rodiyallaahu ‘anhu

Pada rakaat kedua belas sesudah doa, bilal mengucapkan : al kholiifatuts-tsaaniyatu amiirul mu’miniina sayyiduna ‘umarobnul khottob, Khalifah yang kedua amirul mukminin penghulu kami Umar bin Khatthab”, dan dijawab jamaah rodiyallaahu ‘anhu.

Demikianlah dikerjakan pembacaan dalam tarawih, tiap selesai rakaat keempat, kedelapan, keduabelas, keenam belas, dan kedua puluh bacalah Subhaanal malikil ma’buud…………….. shalawat-shalawat diatas dipimpin oleh bilal dan diikuti oleh jamaah.

Pada rakaat keenam, kesepuluh, keempat belas, dan kedelapan belas, hendaknya sehabis salam membaca Fadlan minallaahi mani’mah wamagfirotan warohmatan laailaaha illallaahu wahdahulaa sariikalahu lahulmulku walahulhamdu yuhyii wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli saein qodiir.

Selesai rakaat keenam belas, bilal mengucapkan :

Alkholiifatuts-tsaalitsatu amirul mu’miniina sayyiduna utsmaanubnu affan “Khalifah yang ketiga amirul mukminin penghulu kami Utsman bin Affan.” Dijawab oleh jamaah rodiyallaahu ‘anhu.

Kemudian pada rakaat keduapuluh selesai salam, bilal mengucapkan alkholiifaturrobi’atu amirul mu’minina sayyiduna ‘aliyyubnu abii toolib. “Khalifah yang keempat amirul mukminin penghulu kami Ali Ibnu Abi Thalib.” Dijawab jamaah rodiyallaahu ‘anhu

Selesai shalat tarawih dilanjutkan dengan shalat witir.

Related Posts

Tata Cara Shalat Jumat (Niat, Syarat, Khutbah) Beserta Hadis dan Sunnahnya

Shalat jumat hukumnya fardhu ‘ain bagi tiap-tiap muslim, mukallaf, laki-laki, sehat dan bermukim. Salat Jumat adalah aktivitas ibadah salat wajib yang dilaksanakan secara berjama’ah bagi lelaki Muslim setiap…

Inilah Keutamaan, Syarat dan Dalil (Hadits) Shalat Berjamaah

Shalat berjamaah adalah shalat bersama, minimal terdiri dari dua orang yaitu imam dan makmum. Walaupun shalat berjamaah hukumnya sunah, tetapi sangat diutamakan. Cara mengerjakannya adalah imam berdiri didepan…

Pengertian Syarat Niat Tata Cara Shalat Ghaib

Bila ada keluarga atau saudara yang meninggal ditempat yang jauh, maka kita juga disunahkan untuk melakukan shalat ghaib atas mayat tersebut. Walaupun sudah lewat dari seminggu atau lebih….

Tata Cara Niat Bacaan Shalat Fardhu 5 Waktu Lengkap

Pengertian Salat lima waktu adalah salat yang dikerjakan pada waktu tertentu, sebanyak lima kali sehari. Salat ini hukumnya fardhu ‘ain (wajib), yakni wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang…

Bacaan Niat Dan Doa Shalat Istisqa

Shalat istisqa adalah shalat sunah untuk memohon hujan, dan disunahkan bagi orang-orang yang mukim atau musafir, dikala sangat membutuhkan air karena tidak ada hujan. Maksud shalat Istisqa  adalah…

Bacaan Niat Shalat Gerhana Bulan dan Matahari Beserta Tata Caranya

Shalat kusufain yaitu shalat dua gerhana, artinya shalat disebabkan adanya gerhana bulan dan matahari. Apabila gerhana bulan kita lakukan shalat khusuf, serta bila gerhana matahari kita melaksanakan shalat…