Ucapan Cinta Kepada Orang Yang Dicintai dan Jawaban Orang Yang Menerimanya
Diriwayatkan di dalam kitab Sunan Abu Daud dan Sunan Turmudzi melalui Al Miqdam ibnu Ma’dikariba r.a, dari Nabi saw yang telah bersabda, “Apabila seseorang mencintai saudaranya, hendaknya ia memberitahukan kepadanya bahwa ia mencintainya.”
Imam Turmudzi mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih.
Diriwayatkan di dalam kitab Sunan Abu Daud melalui Anas r.a. yang menceritakan:
Bahwa seorang lelaki ada bersama Nabi saw. Maka berlalulah seorang lelaki lain, lalu lelaki yang bersama beliau mengatakan, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mencintai lelaki ini.” Maka Nabi saw bersabda kepadanya, “Apakah engkau pernah memberitahukannya kepada dia?” lelaki itu menjawab, “Tidak.”
Nabi saw bersabda, “Beritahukanlah hal itu kepadanya!” lalu lelaki itu menyusulnya dan berkata kepadanya:
اِنِّى اُحِبُّكَ فِى اللّٰهِ
Innii uhibbuka fillaahi. (Sesungguhnya aku menyukaimu karena Allah.)
Lelaki yang kedua itu menjawab:
اَحَبَّكَ الَّذِى اَحْبَبْتَنِى لَهُ
Ahabbakal ladzii ahbabtanii lahu. (dan akupun mencintaimu seperti engkau mencintaiku.)
Perlu diperhatikan disini, bahwa cinta yang dimaksud di atas bukan dalam pengertian lelaki mencintai lelaki sebagai kekasih (homoseks/gay), karena Allah jelas sudah melarangnya.
Diriwayatkan di dalam kitab Imam Turmudzi melalui Yazid ibnu Na’amah Adh Dhabbi yang menceritakan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:
Apabila seorang lelaki mempersaudarakan dirinya dengan lelaki lain, hendaklah ia menanyakan kepadanya tentang namanya, nama ayahnya, dan darimana asalnya; sesungguhnya hal ini lebih mempererat tali kasih sayang.
Imam Turmudzi mengatakan bahwa hadis ini gharib. Selanjutnya ia mengatakan pula bahwa ia belum pernah mengetahui Yazid ibnu Na’amah pernah mendengar dari Nabi saw. Ia mengatakan bahwa Yazid ibnu Na’amah meriwayatkan pula hadis seperti ini melalui Umar r.a, dari Nabi saw, tetapi sanadnya tidak sahih.