Perasaan marah merupakan hal yang manusiawi, dan setiap orang kemungkina besar pasti pernah mengalaminya. Tetapi sebagai umat muslim, kita harus dapat mengatasi perasaan marah tersebut. Rasulullah saw telah mengajarkan kepada umatnya agar berdoa kepada Allah di saat perasaan amarah sedang melanda.

Diriwayatkan di dalam kitab Ibnu Sinni melalui Siti Aisyah yang menceritakan: nabi saw masuk ke rumahku, ketika itu aku sedang dalam keadaan marah, lalu beliau memegang ujung hidungku dan menggerak-gerakkannya, “Hai Uwaisy, ucapkanlah:

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِى ذِنْبِى وَاَذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِى وَاَجِرْنِى مِنَ الشَّيْطَانِ

Allaahummagh firlii dzanbii wa adzhib ghaidha qalbii wa ajirnii minasy syaithaani.

‘Ya Allah, ampunilah daku atas dosaku, lenyapkanlah kemarahan hatiku, dna lindungilah aku dari setan.’

Diriwayatkan di dalam kitab Sunan Abu Daud melalui Athiyyah ibnu Urwah As Sa’di, yang menceritakan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:

Sesungguhnya marah itu berasal dari setan, sedangkan setan diciptakan dari api, dan api dipadamkan dengan air. Karena itu, apabila seseorang diantara kalian marah, hendaklah ia berwudu.

Diriwayatkan di dalam kitab shahih Muslim melalui Ibnu Mas’ud yang menceritakan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:

Bagaimanakah kalian menilai orang kuat di antara kalian?” Kami menjawab, “Orang yang tidak dapat dikalahkan oleh banyak lelaki.” Nabi saw menjawab, “Bukan demikian, melainkn dia adalah orang yang dapat menguasai dirinya di kala marah.”

Diriwayatkan di dalam kitab Sunan Abu daud, Sunan Turmudzi, dan Ibnu Majah melalui Mu’adz ibnu Anas Al Juhani. Ia menceritakan bahwa Nabi saw pernah bersabda:

Barang siapa yang dapat menekan amarah dan dia mampu melampiaskannya, maka Allah swt akan memanggilnya di hadapan mata kepada semua makhluk di hari kiamat, lalu menyuruh memilih bidadari yang ia sukai.