Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, sehingga menutup sebagian atau seluruh sinar matahari. Meskipun bulan lebih kecil, bayangan bulan dapat melindungi cahaya penuh matahari karena dimulai pada jarak rata-rata 384.400 kilometer dari bumi lebih dekat daripada matahari yang memiliki jarak rata-rata 149.680.000 kilometer. Inilah penjelasan mengenai cara niat bacaan shalat sunah gerhana matahari, mudah-mudahan bermanfaat banyak untuk kita semua.
Umat Islam dianjurkan untuk melakukan sholat sunnah jika ada gerhana matahari. Hukum sholat gerhana matahari adalah sunnah, idealnya dilakukan di masjid dengan jamaah, tetapi melakukannya sendiri juga tidak apa-apa.
Waktu untuk melakukan doa gerhana matahari adalah selama matahari tidak terlihat cerah (mulai muncul sebagai gerhana) sampai gerhana menghilang (ketika matahari telah bulat kembali).
Sesudah takbiratul ihram membaca doa iftitah, Fatihah dan surah, kemudian ruku’ dan terus i’tidal dan terus membaca Fatihah lagi dan surat kemudian ruku’ dan i’tidal terus sujud pertama, kemudian duduk dan sujud terus berdiri. Jadi satu rakaat dengan dua ruku, dua i’tidal dan dua sujud.
Sesudah berdiri untuk rakaat kedua maka membaca Fatihah dan surat, keudian ruku’ terus i’tidal dan membaca Fatihah lagi dan surat kemudian ruku’ dan i’tidal terus sujud, duduk dan sujud lagi yang kedua, kemudian duduk membaca tahiyyat sampai salam.
اُصَلِّ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمً/اِمَامً لِلّٰهِ تَعَالٰى اَللّٰهُ اَكْبَرْ
Ushalli sunnatan likusuufisy syamsi rak’ataini ma-muuman/imaaman lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.
“Saya niat sholat sunat gerhana matahari dua rakaat sebagai makmum/imam karena Allah ta’aalaa. Allaahu akbar.”