Kemunkaran merupakan sebuah hal yang dibenci oleh Allah, dan seharusnya dilenyapkan dari muka bumi ini. Umat islam hendaknya berusaha sebagai bagian terdepan dalam melenyapkan kemunkaran tersebut.
Apabila kita hendak melenyapkan kemunkaran, maka kita hendaknya membaca doa terlebih dahulu, seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw.
Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim melalui Ibnu Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu yang menceritakan: Nabi Muhammad saw memasuki Mekah pada hari penaklukannya, sedangkan saat itu di sekitar Ka’bah terdapat tiga ratus enam puluh berhala. Lalu beliau memasukinya dengan tongkat yang ada di tangannya seraya berdoa:
جَٓاءَالْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاتِلَ اِنَّ الْبَاتِلَ كَانَ زَهُوْقً. جَآءَالْحَقُّ وَمَايُبْدِئُ الْبَاتِلُ وَمَايُعِيْدُ
Jaa-al haqqu wazahaqal baatilu innal baatila kaana zahuuqan (Al Isra ayat 81). Jaa-al haqqu wamaa yubdii-ul baatilu wamaa yu’iidu (Saba ayat 49).
“Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap.” “Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.”
“Kebenaran telah datang, dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak pula akan mengulangi.”
Ucapan Orang Yang Berlisan Buruk
Bagi orang-orang yang selalu mengeluarkan kalimat atau ucapan buruk, hendaklah selalu mengucapkan atau memperbanyak bacaan istighfar. Hal ini sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad saw, seperti yang tertera dalam riwayat di bawah ini.
Diriwayatkan di dalam kitab Ibnu Majah dan kitab Ibnu Sinni melalui Hudzaifah radhiyallaahu ‘anhu yang menceritakan:
Aku mengadu kepada Nabi Muhammad saw tentang keburukan yang ada pada lisanku. Maka beliau bersabda, “Bagaimanakah engkau dengan bacaan istighfarmu? Sesungguhnya aku benar-benar beristighfar kepada Allah swt setiap hari sebanyak seratus kali.”