Pengertian husnul Khatimah
Husnul khotimah adalah ketika hamba mengahiri hidupnya sebelum nati dengan amal shaleh, dia meninggalkan dunia dalam ketaatan. Seperti meninggal ketika sedang menjalankan shalat, sedang menjalankan ibadah haji. Ketika sedang berpuasa atau sedang berperang melawan musuh-musuh islam.
Ciri-ciri husnul khatimah
Ciri atau tanda seseorang mati dalam keadaan husnul khatimah adalah sebagai berikut:
- Ketika menimggal dunia mengucapkan kalimat syahadat. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad, “Barang siapa yang di akhir hayatnya mengucapkan kalimat laa ilaha illallah maka akan masuk surga.”
- Mati dengan kening yang berkeringat. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Buraidah bin Al-Hushaib RA. Pada saat itu, dia berada di khurasan menjenguk saudaranya yang sedang sakit. Namun, saudaranya ditemukan telah meninggal dunia. Tiba-tiba saudaranya yang meninggal itu keningnya berkeringat. Maka dia berkata ; Allahu Akbar !! aku telah mendengar Rasulullah berkata : “kematian orang mukmin dibarengi dengan keluarnya keringat di kening”
- Meninggal dunia di malam jumat atau hari jumat, Rasulullah bersaba, “orang muslim yang meninggal dunia di malam jumat atau di hari jumat maka Allah akan membebaskan dirinya dari siksa kubur”
- Mati syahid di medan perang. Rasulullah SAW bersabda “Orang yang mati syahid disisi allah akan mendapatkan enam keberuntungan. Pertama; Allah telah mengampuni segala dosanya semenjak tetesan darahnya yang pertama. Kedua; melihat tempat di surga. Ketiga; terlepas dari siksa kubur dan selamat dari ketakutan yang paling besar. Keempat; merasakan lezatnya iman. Kelima; dikawinkan dengan bidadari. Keenam; tujuh puluh dari dari kerabatnya di ampuni dosanya oleh Allah.” Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang meminta kepada Allah mati syahid dengan penuh kesungguhan maka Allah akan menempatkannya dalam golonganya para syuhada’ meskipun dia mati di atas tempat tidurnya ”
- Mati berperang membela agama Allah. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang keluar untuk membela agama Allah kemudian meninggal atau dibunuh maka Ia mati syahid. Atau terpenggal lehernya, di cakar binatang buas, atau mati diatas tempat tidurnya dengan alami (tanpa sebab) maka mereka mati syahid. Dan baginya adalah surga.” Rasulullah SAW bersabda, “tikaman adalah sebuah bukti bagi orang mukmin.” Dan masih banyak hadist shahih lain dari Rasulullah selain hadist di atas.
- Mati karena sakit perut. Dalam hadist Abu Hurairah menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,” barang siapa yang mati di sebabkan sakit perut maka dia akan mati syahid.”
- Mati disebabkan tenggelam dan tertimbun reruntuhan. Rasulullah bersabda, para syuhada’ itu ada lima macam; orang yang mati karena ditikam, sakit perut, tenggelam, tertimbun reruntuhan dan mati di jalan Allah. ”
- Kematian seorang ibu ketika melahirkan anaknya , mati tebakar dan dan mati di sebabkan tumor. Hadist diriwayatkan Jabir bin Atik dan Rasulullah SAW, “Orang yang mati syahid adalah orang yang memiliki tujuh kriteria. Mereka adalah; orang yang mati di jalan Allah adalah mati syahid, orang yang mati karena sakit perutr aalah mati syahid, orang ang mati karena terbakar adalah mati syahid, orang yang mati karena tertimbun reruntuhan adalah mati syahid, perempuan yang mati didalam perutnya ada seorang bayi adalah mati syahid.”
- Mati dikarenakan mempertahankan hartanya, membela agamanya dan membela dirinya. Hadist diriwayatkan Said bin Zaid dari Rasulullah SAW, “Barang siapa yang mati membela hartanya maka dia mati syahid. Barabg siapa yang mati membela keluarganya maka dia mati syahid. Barang siapa yang mati membela agamanya maka dia mati syahid. Dan barang siapa mati membela darahnya maka dia mati syahid. ”
- Orang yang mati karena mengikatkan dirinya di jalan Allah. (para penjaga yang menjaga kota atau wilayah dari serangan musuh-musuh islam). Hadist yang diriwayatkan salman dari Rasulullah SAW, “Orang yang menjaga kota atau wilayah siang dan malam itu lebih baik dari pada puasa satu bulan penuh dan malam harinya dibarengi dangan beribadah. Jika dia mati maka pahalanya akan terus mengalir kepadanya dan rezeki akan terus diberikan kepadanya. Serta dirinya akan selamat dari siksa kubur..”
- Mati ketika sedang menjalankan amal shaleh. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yag berkata laa ilaha illallah dengan mengharapkan ridha Allah dan dia mengakhiri hidupnya dengan kalimat itu maka dia akan masuk surga. Baraang siapa yang berpuasa sehari-harinya dengan mengharapkan ridha Allah dan dia mengakhiri hidupnya dengan berpuasa maka dia akan masuk surga. Barang siapa yang bershadaqah dengan mengharapkan ridha Allah dan dia mengakhiri hidupnya dengan bershadaqah dan maka dia masuk surga ”
Seseorang yang meninggal dalam keadaan beriman dapat ditandai dengan keluarnya keringat pada pelipisnya. Hal ini sesuai Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari buraidah, bahwa Nabi Shallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Orang mukmin itu meninggal dengan keringat di pelipisnya.”
Dan diriwayatkan pula dari Salman al Farisi dia berkata : “Saya pernah mendengan Rasulullah bersabda,
“Perhatikanlah tiga hal pada seorang mayit ketika dia meninggal :
Jika pelipisnya berkeringat, matanya berlinang dan hidungnya mengembang,itu adalah rahmat dari Allah yang telah turun kepadanya.
Jika dia mendengkur seperti onta muda yang dicekik, padam roman mukanya dan berbuih kedua mulutnya, itu adalah adzab Allah Ta’ala yang telah menimpanya
Di bawah ini adalah doa yang sangat baik dipanjatkan kepada Allah untuk meminta husnul khatimah.
اَللّٰهُمَّ اخْتِمْ لَنَابِخَاتِمَةِ السَّعَادَةِ. وَاجْعَلْنَامِنَ الَّذِيْنَ لَهُمُ الْحُسْنٰى وَزِيَدَةْ. بِجَاهِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍصَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذِى الشَّفَاعَةِ. وَآلِهِ وَصَحْبِهِ ذَوِىْ السِّيَادَةِ. وَسَيِّدِنَااَبِى الْعَبَّاسِ الْخَضِرِبَلْيَابْنِ مَلْكَانِ ذِى الْاِ سْتِقَامَةِ. وَسَيِّدِنَاالْغَوْثِ الْاَ عْظَمِ الشَّيْخِ عَبْدِالْقَادِرِالْجَيْلَنِ ذِى الْكَرَمَةِ وَصَلَّى اللّٰهُ عَلٰى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allaahummakh tim lanaa bikhaa timatissa’aadati, waj’alnaa minalladziina lahumul husnaa waziyaadah, bijaahi sayyidinaa Muhammadin shallallaahu ‘alaihi wasallama dzisy syasaa’ati, wa aalihi washahbihi dzawissiyaadati, wasayyidinaa abil ‘abbasil khadhiri balyabni malkaani dzil istiqaamati, wasayyidinaal ghautsil a’dhamisy syaikhi ‘abdil qaadiril jailaani dzil karamati washallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa aalihi washahbihi wasallama.
Ya Allah, semoga Engkau berkenan menghabisi (hidupku) dengan penghabisa bahagia, dan jadikanlah kami dari golongan orang-orang yang mereka itu memperoleh kebaikan di surga dan tambahannya (melihat Allah swt) dengan sebab kemuliaan junjungan kita Nabi Muhammad saw, yang memiliki syafa’at, dan keluarga beserta para sahabatnya yang memiliki keutamaan dan penghulu kami Abil Abbas yaitu Hidlir Balya bin Malkan yang memiliki keteguhan, dan penghulu kami Waliyullah yang memberi pertolongan yang agung Syaikh Abdul Qadir Jailani yang memiliki karamah. Dan semoga rahmat dan keselamatan tetap dilimpahkan untuk junjungan kami Nabi Muhammad saw, para keluarga dan sahabatnya.