Rasulullah saw memulai doa ini dengan meminta ilmu yang bermanfaat sebelum meminta yang selainnya. Ini mengandung isyarat bahwa ilmu yang bermanfaat lebih diutamakan dan lebih didahulukan. Dengan ilmu yang bermanfaat tersebut, seseorang akan mampu membedakan amalan, yang saleh dan yang jelek. Ia pun akan jeli memilah, mana rezeki yang halal dan yang haram.
Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang bisa diambil manfaat untuk dirinya sendiri sekaligus memberi manfaat kepada orang lain.
Rezeki yang thayyib adalah yang halal, baik zatnya maupun cara mendapatkannya. Adapun amalan yang diterima maksudnya ialah diterima di sisi-Nya dan bisa mendatangkan pahala.
Di bawah ini adalah doa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw agar mendapatkan Ilmu bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima
اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَسْاَلُكَ عِلْمًانَافِعًاوَعَمَلًا مُتَقَبَّلاً وَرِزْقًاطَيِّبًا
Allaahumma innii as aluka ‘ilman naafi’an wa’amalan mutaqabbalan warizqan thayyiban.
Ya Allah, sesungguhnya saya memohon kepada-Mu dari ilmu yang bermanfaat, amal yang diterima, dan rezeki yang halal.