Sebagai umat muslim, kita sangat dianjurkan untuk selalu berdoa dalam setiap situasi dan keadaan, termasuk juga ketika kita akan tidur.
Rasulullah Saw ketika tidur, beliau menghadap kiblat dan meniduri tangan kanan dengan bantal. Dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa seorang sahabat Nabi, Al Barra’ bin Azib, pernah diajari Nabi cara berbaring untuk tidur dan berdoa sebelum tidur, beliau bersabda, “Kalau engkau hendak ke pembaringanmu, maka berwudhulah sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu berbaringlah (ke arah kiblat) di sisi sebelah kananmu dan bacalah doa berikut:
بِسْمِكَ رَبِّىْ وَضَعْتُ جَنْبِىْ وَبِكَ اَرْفَعُهُ اِنْ اَمْسَكْتَ نَفْسِىْ فَارْحَمْهَا وَاِنْ اَرْسَلْتَهَ فَاحْفَظْهَابِمَاتَحْفَظُ بِهٖ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ اَللّٰهُمَّ اَسْلَمْتُ نَفْسِىْ اِلَيْكَ وَوَجَّهْتُ وَجْهِىْ اِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ اَمْرِىْ اِلَيْكَ وَالْجَأْتُ ظَهْرِىْ اِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً اِلَيْكَ لاَمَلْجَأَوَلاَمَنْجٰى مِنْكَ اِلاَّاِلَيْكَ اٰمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِىْ اَنْزَلْتَ وَنَبِيِّكَ الَّذِىْ اَرْسَلْتَ
Bismika rabbii wadha’tu janbii wabika arfa’uhu in amsakta nafsii farhamhaa wa in arsaltaha fahfadhaa bimaa tahfadhu bihii ‘ibaadakas –shaalihiina. Allaahumma aslamtu nafsii ilaika wawajjahtu wajhii ilaika wafaw-wadhtu amrii ilaika walja’tu dhahrii ilaika raghbatan warahbatan ilaika laa malja’ walaa manjaa minka illaa ilaika. Aamantu bikitaabikal ladzii anzalta wanabiyyikal ladzii arsalta.
“Dengan nama Engkau Tuhanku kubaringkan lambungku, dan dengan nama Engkau pula aku mengangkatnya. Jika Kau pegang jiwaku, berilah ia kasih sayang, dan jika Kau lepaskannya, peliharalah ia sebagaimana Engkau menjaga hamba-hamba Engkau yang shaleh.
Wahai Allah, kuserahkan jiwaku kepada Engkau, kuhadapkan wajahku kepada Engkau, kukembalikan urusanku kepada Engkau, kusandarkan punggungku (kekuatanku) kepada Engkau, dalam keadaan mengharap dan takut kepada Engkau, tiada tempat berlindung dan tiada pula tempat memperoleh keselamatan kecuali kepada Engkau. Aku percaya kepada kitab yang Engkau turunkan dan nabi yang Engkau utus.”
Rasulullah Saw selanjutnya bersabda, “Jika seandainya engkau meninggal dunia pada malam itu, maka engkau meninggal atas fitrah (kesucian). Dan jika engkau bangun paginya, maka engkau dalam keadaan baik.”
Posisi tidur yang sehat sesuai contoh Nabi Saw
Jadi posisi tidur yang dianjurkan oleh Rasulullah miring di atas lambung kanan menghadap ke arah kiblat. Hal ini sesuai dengan pendapat ilmu kedokteran bahwa cara tidur yang demikian akan menjadikan jantung yang ada di sebelah kiri dada tidak tertekan, sehingga tidur akan menjadi nyaman.
Sebelum membaca doa di atas, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu berwudhu, lalu berbaring di atas lambung kanan menghadap kiblat seperti mayat di dalam kubur. Setelah itu membaca Allaahu Akbar 33 kali, Subhaanallaahi 33 kali, Alhamdulillaahi 33 kali, atau menghembuskan dua telapak tangan dengan mulut lalu membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas. Setelah itu mengusap kepala, wajah, dan anggota tubuh bagian depan dengan kedua tangan tadi. Hal ini dilakukan sebanyak 3 kali, kemudian membaca doa di atas. Insya Allah, jika mati kita dalam keadaan suci.