Dalam kehidupan sehari-hari mungkin kita pernah melihat orang-orang di sekitar mengalami sakit, baik itu sakit ringan ataupun sakit berat. Sebagai umat islam, kita disunnahkan untuk menjenguk orang sakit, dan mendoakannya agar cepat sembuh.
Diriwayatkan di dalam kitab Sunan Abu Daud melalui Abdullah ibnu Amr ibnul Ash r.a. yang menceritakan bahwa Nabi saw pernah bersabda, “Apabila seorang lelaki datang untuk menjenguk orang yang sakit, hendaklah ia mengucapkan:
اَللّٰهُمَّ اشْفِ عَبْدَكَ يَنْكَأُلَكَ عَدُوًّا اَوْيَمْشِى لَكَ اِلَى صَلاَةٍ
Allaahummasyfi ‘abdaka yanka-u laka ‘aduwwan au yamsyii laka ila shalaatin.
“Ya Allah, sembuhkanlah hamba-Mu ini agar ia dapat menyakiti musuh karena Engkau, atau berjalan karena Engkau ke tempat shalat.”
Diriwayatkan di dalam kitab Imam Turmudzi melalui Ali karamallaahu wajhah, yang menceritakan, “Ketika aku sakit Rasulullah saw datang menjengukku, sedangkan aku mengucapkan doa:
اَللّٰهُمَّ اِنْكَانَ اَجَلِى قَدْحَضَرَفَاَرِحْنِى وَ اِنْ كَانَ مُتَأَخِّرًافَارْفَعْهُ عَنِّى وَاِنْ كَانَ بَلاَءًفَصَبِّرْنِى
Allaahumma inkaana ajalii qad hadhara fa-arihnii wa inkaana muta-akhkhiran far fa’hu ‘annii wa inkaana balaa-an fasabbirnii.
“Ya Allah, jika ajalku telah datang, maka istirahatkanlah diriku (segerakanlah); dan jika ajalku masih ditangguhkan, maka lenyapkanlah penyakit ini dariku; dan jika penyakit ini merupakan cobaan bagiku, maka sabarkanlah diriku.”
Maka Rasulullah saw bersabda, “Apakah yang telah engkau ucapkan?” lalu ia mengulangi apa yang telah ia ucapkan kepada Nabi saw. Maka Nabi saw memukulkan kakinya kepadanya seraya berdoa:
“Ya Allah, sembuhkanlah dia, atau sehatkanlah dia, Syu’bah (perawi hadis ini) merasa ragu. Ali mengatakan, “Aku tidak sakit lagi sesudah itu.”
Imam Turmudzi mengatakan, hadis ini berpredikat hasan.