Ibrahim merupakan nabi dalam agama samawi. Ia bergelar Khalilullah. Ibrahim bersama anaknya, Ismail, terkenal sebagai para pendiri Baitullah. Ia diangkat menjadi nabi yang diutus kepada kaum Kaldan yang terletak di negeri Ur, yang sekarang dikenal sebagai Iraq. Ibrahim merupakan sosok teladan utama bagi umat Islam dalam berbagai hal. Ibadah Haji dan penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha merupakan beberapa perayaan untuk memperingati sikap berbakti Ibrahim terhadap Allah.
Di dalam Al-Qur’an dengan pernyataan yang sangat jelas Allah menyampaikan perintah agar kita berdoa meminta kepada-Nya dalam segala hal. “Memintalah kepada-Ku, maka Aku kabulkan permohonanmu,” demikian perintah-Nya. Allah juga menyatakan, “Aku kabulkan permintaan orang yang meminta bila ia meminta kepada-Ku.”
Al-Qur’an sendiri banyak menuturkan berbagai doa yang dipanjatkan oleh para hamba pilihan Allah. Ada banyak doa yang dipanjatkan oleh para rasul dalam kisah-kisah perjalanan hidup mereka. Dan dari doa-doa itu kita bisa mengambil pelajaran berharga dan pendidikan luhur untuk bisa ditiru juga ketika menyampaikan permohonan doa kepada Allah.
Di antara doa para rasul yang bisa kita jumpai dalam Al-Qur’an dan bisa kita ambil pelajaran darinya adalah doa-doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Di antaranya:
رَبَّنَاتَقَبَّلْ مِنَّااِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ, وَتُبْ عَلَيْنَااِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Rabbanaa taqabbal minnaa innaka antas samii’ul ‘aliimu, wa tub ‘alainaa innaka antat tawwaaburr rahiimu.
“Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami). Sesungguhnya Engkau lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau lah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”
Menurut riwayat al Baghawy, Nabi Ibrahim as dan Isma’il membaca doa dibawah ini ketika membina Ka’bah.
رَبِّ اجْعَلْنِىْ مُقِيْمَ الصَّلاَةِوَمِنْ ذُرِّيَّتِىْ رَبَّنَاوَتَقَبَّلْ دُعَآءِ, رَبَّنَااغْفِرْلِىْ وَلِوَالِدَىَّ وَلِجَمِيْعِ الْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابِ
Rabbij’alnii muqiimash shalaati wa min dzurriyyanii rabbanaa wa taqabbal du’aa-i, rabbanagh firlii waliwali dayya wa lijamii’il mu’miniina yauma yaquumul hisaabi.
“Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku. Ya Tuhan Kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)”.
Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Ibrahim mengucapkan doa ini sesudah beliau memperoleh putra Isma’il dan Ishaq.
رَبِّ هَبْ لِىْ حُكْمًاوَاَلْحِقْنِىْ بِالصَّالِحِيْنَ. وَاجْعَلْ لِىْ لِسَانَ صِدْقٍ فِى الْاٰ خِرِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنْ وَرَثَةِجَنَّةِالنَّعِيْمِ
Rabbi hablii hukmal wa alhiqnii bish shaalihiina, waj’al lii lisaana shidqin fil-aakhiriina waj’alnii min waratsati jannatin na’iimi.
(Ibrahim berdoa): “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku Hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, dan Jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) Kemudian, dan Jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan,
Menurut ahli tafsir, inilah doa yang selalu diucapkan oleh Nabi Ibrahim
رَبِّ هَبْلِىْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ
Rabbi hablii minas shaalihiina
“Ya Allah, berikanlah kepadaku (seorang anak) dari anak-anak yang shaleh.”
Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Ibrahim memohon dengan doa ini sebelum memperoleh anaknya Isma’il
رَبَّنَاعَلَيْكَ تَوَكَّلْنَاوَاِلَيْكَ اَنَبْنَاوَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ. رَبَّنَالاَتَجْعَلْنَافِتْنَةًلِلَّذِيْنَ كَفَرُوْاوَاغْفِرْلَنَارَبَّنَااِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُالْحَكِيْمُ
Rabbanaa ‘alaika tawakkalnaa wa ilaika anabnaa wa ilaikal mashiiru, rabbanaa laa taj’alnaa fitnatal lilladziina kafaruu waghfirlanaa rabbanaa innaka antal ‘aziizul hakiimu.
“Ya Tuhan Kami hanya kepada Engkaulah Kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah Kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah Kami kembali.”
Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan Kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. dan ampunilah Kami Ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.