Islam mengajarkan kepada umatnya agar selalu berdoa dalam setiap segala hal yang dilakukan. Doa-doa tersebut ada yang dibaca sebelum dan ada juga yang sudah mengerjakan suatu hal atau perkara. Atau bahkan ada yang dibaca ketika perkara tersebut sedang dalam proses.
Inilah yang membedakan antara orang islam dengan orang kafir. Artinya dalam segala hal untuk orang islam akan bernilai ibadah, setiap perbuatan, setiap tindakan apabila diniati dengan ikhlas dan hanya mengharap ridha Allah, akan mendapatkan pahala dari Allah.
Termasuk juga apabila kita hendak membaringkan tubuh di tempat tidur, maka seharusnya kita berdoa terlebih dahulu. Seperti beberapa doa yang akan diuraikan di bawah ini.
اَللّٰهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِفَاطِرَالسَّمٰوَتِ وَالْاَرْضِ رَبَّ كُلِّ شَىْءٍوَمَلِيْكَهُ اَشْهَدُاَنْ لاَاِلٰهَ اِلاَّاَنْتَ اَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِىْ وَمِنْ شَرِّالشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ وَاَنْ اَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِىْ سُوْءًااَوْاَجُرَّهُ اِلٰى مُسْلِمٍ.
Allaahumma ‘aalimalghaibi wassahaadati faathirassamaawati wal ardhi rabba kulli syai in wamaliikahu ashadu allaa ilaaha illaa anta a’uudzubika min syarri nafsii wamin syarrissyaithaani wasyirkihi wa an aqtarifa ‘ala nafsii suu an au ajurrahu ilaa muslimin.
“Ya Allah, Tuhan yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Tuhan pencipta langit dan bumi, Tuhan yang menguasai segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa Tiada Tuhan kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, kejahatan setan dan balatentaranya, atau aku berbuat kejelekan pada diriku atau aku mendorongnya kepada orang muslim.”
كَانَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَيَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ (الٓم) تَنْزِيْلُ السَّجْدَةِ. وَتَبَارَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُ.
Nabi saw tidak akan tidur hingga membaca Alif lam mim tanzil as sajdah dan Tabaarakal ladzil biyadihil mulku.
Apabila kamu akan tidur di tempat tidurmu, berwudhulah sebagaimana akan mengerjakan shalat, kemudian berbaringlah di atas bagian tubuh yang kanan, lalu bacalah:
اَللّٰهُمَّ اَسْلَمْتُ نَفْسِىْ اِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ اَمْرِى اِلَيْكَ. وَوَجَّحْتُ وَجْهِىْ اِلَيْكَ. وَاَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ اِلَيْكَ. رَغْبَةً وَرَهْبَةً اِلَيْكَ. لاَمَلْجَأَوَلاَمَنْجَامِنْكَ اِلاَّ اِلَيْكَ اٰمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ اَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِيْ اَرْسَلْتَ فَاِنْ مُتَّ مُتَّ عَلَى الْفِطْرَةِ
Allaahumma aslamtu nafsii ilaika wafawwadhtu amrii ilaika, wawajjahtu wajhii ilaika, wa alja’tu dhahrii ilaika, raghbatan warahbatan ilaika, laa malja a walaa manjaa minka illaa ilaika aa mantu bikitaabikalladzii anzalta wa binabiyyikalladzii arsalta fa in mutta mutta ‘alal fithrati.
“Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku menyerahkan urusanku kepada-Mu, aku menghadapkan wajahku kepada-Mu, aku menyandarkan punggungku kepada-Mu. Karena senang (mendapatkan rahmat-Mu) dan takut pada (siksaan-Mu bila melakukan kesalahan). Tidak ada tempat perlindungan dan penyelamatan dari (ancaman-Mu), kecuali kepada-Mu. Aku beriman pada kitab yang telah Engkau turunkan (melalui malaikat), (kebenaran) Nabi-Mu yang Engkau utus.” Apabila kamu meninggal dunia (di waktu tidur), maka kamu akan meninggal dunia dengan memegang fitrah (agama islam).
اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِىْ اَطْعَمَنَاوَسَقَنَا. وَكَفَانَا. وَآوَنَافَكُمْ مِمَّنْ لاَكَافِىْ لَهُ وَلاَمُؤْوِىْ.
Alhamdulillaahilladzii at’amanaa sasaqanaa wakafaana wa aa wanaa fakum mimman laa kaa fii lahu walaa mu’wii.
“Segala puji bagi Allah yang memberi makan kami, memberi minuman kami, mencukupi kami, dan memberi tempat berteduh. Banyak orang yang tidak mempunyai Tuhan yang mencukupi dan memberikan tempat berteduh.”