Shalat Witir adalah shalat sunnah yang dipraktikkan Nabi Muhammad, dan sangat mendorong umat Islam untuk melakukannya juga. Nabi Muhammad idak pernah meninggalkannya bahkan ketika bepergian. Berikut ini akan diberikan salah satu contoh doa setelah shalat witir.
Hukum shalat witir adalah sunah dan dikerjakan pada waktu malam hari antara setelah waktu isya dan sebelum waktu salat subuh, dengan rakaat ganjil. Shalat ini dilakukan setelah salat lainnya, sepertti tarawih dan tahajud), hal ini didasarkan pada hadits. Witir ini dimaksudkan sebagai pemungkas waktu malam untuk “mengganjili” salat-salat yang genap, karena itu, dianjurkan untuk menjadikannya akhir salat malam.
Shalat witir itu hukumnya sunah, dan sunahnya itu sangat diutamakan. Dalam hadist dinyatakan : “Hai para pecita-cita Al quran, kerjakanlah shalat witir, sebab Tuhan itu Tunggal (Esa). Dia suka kepada bilangan witir (ganjil)”.
Waktu dan jumlah rakaat shalat Witir
Waktu salat witir adalah setelah selesai shalat isya sampai terbitnya fajar, biasanya shalat witir itu dirangkaikan dengan shalat tarawih. Jumlah atau bilangan rakaatnya satu, tiga, lima, tujuh, sembilan dan sebelas. Apabila shalat witir itu banyak, boleh dikerjakan dua rakaat satu salam, kemudian yang terakhir satu rakaat dengan satu salam.
Jumlah sebelas itu sudah cukup, dan inilah yang dikerjakan oleh Rasulullah Muhammad saw, sebagaimana dinyatakan oleh ‘Aisyah ra. “Tidaklah Nabi saw melebihi shalat malam (witir) melebihi dari sebelas rakaat.”
Apabila di bulan ramadhan, setelah tanggal 15, pada rakaat terakhir dari shalat witir, sesudah I;tidal pada rakaat terakhir, disunahkan membaca qunut.
Niat shalat witir dua rakaat :
اُصَلِّ سُنَّتَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى اَللّٰهُ اَكْبَرْ
Ushalli sunnatal witri rak’ataini lillaahi ta’aalaa, Allaahu Akbar. (Saya niat shalat sunah witir dua rakaat karena Allah ta’ala. Allahu akbar)
Niat shalat witir 1 rakaat
اُصَلِّ سُنَّتَ الْوِتْرِرَكْعَةً لِلّٰهِ تَعَالٰى اَللّٰهُ اَكْبَرْ
Ushalli sunnatal witri rak’atal lillaahi ta’aalaa, Allaahu Akbar. (saya niat shalat sunah witir satu rakaat karena Allah ta’ala. Allahu akbar)
Doa shalat witir Arab
اَللهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ اِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًاقَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَاءَ عَنِ النَّاسِ، اَللهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخُشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَااَللهُ يَااَللهُ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Doa shalat witir latin dan artinya
Allaahumma inna nas-aluka iimaanan daa-iman, wanas-aluka qalban khaasi’an, wanas-aluka ‘ilman naafi’an. Wanas-aluka yaqiinan shaadiqan, wanas-alukan ‘amalan shaalihan, wanas-aluka diinan qayyiman.
Wanas-aluka khairan katsiiran, wanas-alukal ‘afwa wal’aafiyata, wanas-aluka tamaamal ‘aafiyata, wanas-alukasy syukra ‘alal aafiyati, wanas-alukal ghinaa-a ‘anin naasi.
Allaahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaa manaa waqiyaa manaa watakhusy syu’anaa. Watadahrru ‘anaa wata’abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa Allaahu, Ya Allaahu, Ya Allaahu yaa arhamar raahimiina.
Washallallaahu ‘ala khairi khalqihi Muhammadin wa’ala alihi washahbihi ajma’iina, walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiina.
“Wahai Allah. Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu’. Kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang shaleh. Dan kami memohon kepada-Mu agama yang lurus, kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan afiat. Serta kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu terkaya dari semua manusia.
Ya Allah, Tuhan kami, terimalah dari kami shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu’an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami. Sempurnakanlah kelalaian atau kekurangan kami, Wahai Allah Wahai Allah Wahai Allah Wahai Dzat yang Paling Penyayang diantara para penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baiknya makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam.”