Salat Jenazah adalah jenis salat yang dilakukan untuk jenazah muslim. Setiap muslim yang meninggal baik laki-laki maupun perempuan wajib disalati oleh muslim yang masih hidup dengan status hukum fardhu kifayah. Nabi Muhammad tidak pernah mau menyalatkan jenazah yang meninggal masih memiliki hutang dan mati karena bunuh diri, tetapi wajib disalatkan oleh umatnya atau masyarakat umum. Berikut ini adalah penjelasan mengenai tata cara shalat jenazah untuk laki-laki dan perempuan.
اُصَلِّ عَلٰى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِمَأْمُوْمً لِلّٰهِ تَعَالٰ
Ushalli ‘alaa hadzal mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa
Ushalli ‘alaa hadzal mayyiti arba’a takbiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa. (saya niat shalat atas mayat ini empat takbir, fardhu kifayah, makmuman karena Allah ta’ala.)
اُصَلِّ عَلٰى هٰذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِمَأْمُوْمً لِلّٰهِ تَعَالٰ
Ushalli ‘alaa hadzihil mayyitati arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa
Ushalli ‘alaa haadzihil mayyitati arba’a takbiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa. (Saya niat shalat atas mayat ini empat takbir, fardhu kifayah, makmuman karena Allah ta’ala.)
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad. (Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad)
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلَهٗ وَارْحَمْهُ وَعَافِهٖ وَاعْفُ عَنْهُ
Allaahummaghfirlahuu warhamhu wa’aafihii wa’fu ‘anhu. (Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia.)
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًالِأَبَوَيْهِ َسَلَفًاوَذُخْرًاوَعِظَةًوَاعْتِبَارًاوَشَفِيْعًاوَثَقِّلْ بِهٖ مَوَازِيْنَهُمَاوَافْرِغِالصَّبْرَعَلٰى قُلُوْبِهِمَاوَلاَتَفْتِنْهُمَابَعْدَهٗ وَلاَتَحْرِمْهُمَااَجْرَهٗ
Allaahummaj’alhu farothon liabawaihi wasalafan wadzukhron wa’idhotan wa’tibaaron wasayafii’an. Watsaqqil bihii mawaaziinahumaa wafrighisshobro ‘alaa quluubihima walaa taftinhumaa ba’dahuu walaa tahrimhumaa ajrohuu.
“Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan sebagai titipan, kebajikan yang didahulukan. Dan menjadi pengajaran ibarat serta syafaat bagi orang tuanya. Beratkanlah timbangan ibu bapaknya karenanya, serta berilah kesabaran dalam hati kedua ibu bapaknya. Janganlah menjadikan fitnah bagi ayah bundanya sepeninggalnya, dan janganlah Tuhan menghalangi pahala kepada dua orang tuanya.”
اَللّٰهُمَّ لاَتَحْرِمْنَااَجْرَهٗ وَلاَتَفْتِنَّ بَعْدَهٗ وَاغْفِرْلَنَاوَلَهٗ
Allaahumma laa tahrimnaa ajrohuu walaa taftinna ba’dahuu waghfirlanaa walahuu
“Ya Allah, janganlah Engkau tidak memberikan kepada kami pahalanya, dan janganlah Engkau memberikan cobaan-cobaan kepada kami sepeninggalnya. Dan ampunilah kami dari dia.”
اَلسَلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh. (Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.)
Demikianlah uraian singkat mengenai tata cara shalat jenazah untuk laki-laki dan perempuan. Semoga bermanfaat bagi kita semua.