Doa untuk mengobati sakit sesuai anjuran Nabi Muhammad saw

Di dalam sebuah riwayat disebutkan sebagai berikut: Nabi saw meniup dirinya sendiri ketika sedang sakit yang menyebabkan kewafatannya dengan membaca Mu’awwidzaat. Siti Aisyah r.a. mengatakan, “Ketika sakitnya berat, akulah yang meniupnya dengan Mu’awwidzaat itu, lalu aku usapkan tangannya kepada tubuhnya karena tangannya mengandung berkah.

Di dalam riwayat lain disebutkan, “Nabi saw apabila sakit membaca Mu’awwidzaat kepada dirinya sendiri, lalu meniupkannya (pada tubuhnya sendiri).”

Ditanyakan kepada Az-Zuhri, salah seorang perawi hadis ini, “Bagaimanakah cara beliau meniupnya?” ia menjawab, “Beliau meniup kedua telapak tangannya, lalu mengusapkannya ke wajahnya.”

Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim serta Sunan Abu Daud dan lain-lainnya melalui Siti Aisyah r.a. yang menceritakan:

Nabi saw apabila ada seseorang yang terserang penyakit atau infeksi atau luka, maka beliau melakukan seperti ini dengan jari telunjuknya. Sufyan ibnu Uyaynah, perawi hadis ini, memperagakannya dengan meletakkan jari telunjuknya ke tanah. Kemudian beliau mengangkat jari telunjuknya itu seraya berdoa:

بِسْمِ اللّٰهِ تُرْبَةُ اَرْضِنَابِرِيْقَةِ بَعْضِنَايُشْفَى بِهِ سَقِيْمُنَابِاِذْنِ رَبِّنَا

Bismillaahi turbatu ardhinaa biriiqati ba’dhinaa yusfa bihi saqiimunaa bi idzni rabbina.

“Dengan menyebut asma Allah, tanah bumi kami dengan ludah sebagian dari kami dapat disembuhkan dengannya orang yang sakit dari kami dengan seiizin Rabb kami.”

Di dalam riwayat lainnya disebutkan:

تُرْبَةُ اَرْضِنَاوَرِيْقَةُ بَعْضِنَا

Turbatu ardhinaa wariiqatu ba’dhinaa. (Tanah bumi kami dan ludah sebagian dari kami)

Ulama ahli bahasa mengatakan, makna lafaz riqah ialah ludah, yang dimaksud ialah ludah Bani Adam. Ibnu Faris mengatakan, lafaz ar-riq artinya ludah manusia dan lain-lainnya. Lafaz ini adakalanya di-muannats-kan, maka diucapkan riqatun. Al-Jauhari mengatakan bahwa lafaz riqatun artinya lebih khusus daripada lafaz riqun.