Setiap muslim yang berperang membela agama Allah (islam) diharuskan untuk berdoa terlebih dahulu. Adapun beberapa doa yang dicontohkan oleh Rasulullah saw adalah seperti di bawah ini.
Diriwayatkan di dalam kitab Shahihain melalui Anas r.a. yang menceritakan: Nabi saw menyerang Khaibar di pagi hari. Ketika mereka (penghuni Khaibar) mengetahui kedatangannya, mereka mengatakan, “Muhammad dan pasukannya tiba.” Lalu mereka berlindung di benteng.
Nabi saw mengangkat kedua tangannya lalu berseru:
اَللّٰهُ اَكْبَرُ خَرِبَتْ خَيْبَرُ, اِنَّااِذَانَزَلْنَابِسَاحَةِ قَوْمٍ فَسَاءَصَبَاحُ الْمُنْذَرِيْنَ
“Allah Mahabesar, semoga Khaibar hancur. Sesungguhnya apabila kami menurunkan serangan di halaman suatu kaum, maka amat buruklah pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang diperingatkan itu.”
Diriwayatkan dengan sanad yang sahih di dalam kitab Sunan Abu Daud melalui Sahl ibnu Sa’d r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:
Ada dua keadaan yang tidak pernah ditolak atau jarang ditolak (bila berdoa padanya), yaitu doa ketika azan dan doa ketika perang, yaitu di saat sebagian dari mereka terlibat dalam perang dengan sebagian yang lain.
Diriwayatkan di dalam kitab Sunan Abu Daud, Imam Turmudzi dan Imam Nasai melalui Anas r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah saw apabila berperang selalu mengucapkan doa berikut:
اَللّٰهُمَّ اَنْتَ عَضُدِى وَنَصِيْرِى بِكَ اَحُوْلُ وَبِكَ اَصُوْلُ وَبِكَ اُقَاتِلُ
Allaahumma anta ‘adhudii wanashiirii bika ahuulu wabika ashuulu wabika uqaatilu.
Ya Allah, Engkau adalah penopangku dan penolongku, hanya karena Engkaulah aku membuat siasat tipu muslihat, karena Engkaulah aku mempertahankan diri, dan karena Engkaulah aku berperang.
Imam Turmudzi mengatakan bahwa hadis ini berpredikat hasan.